Pelni dan ASDP Bakal Merger, Erick Thohir Optimistis Dapat Tekan Biaya Logistik
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga optimistis bahwa merger ikut memperkuat layanan keselamatan penumpang kapal
IDXChannel - Rencana gabungan bisnis (merger) PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo diyakini bisa menekan biaya logistik di Tanah Air.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga optimistis bahwa merger ikut memperkuat layanan keselamatan penumpang kapal yang dikelola Pelni dan ASDP.
Menurutnya, dalam kerangka integrasi perbaikan pengelolaan sektor pelabuhan akan berdampak baik bagi manajemen kapal.
“Pasti karena itu mendorong kembali bagaimana logistik cost bisa lebih turun, safety buat penumpang, kalau pelabuhannya bagus management dari kapalnya juga lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus,” ujar Erick saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
Usai merger sistem layanana dipelabuhan, penumpang dan barang bakal disinkronisasi atau berada dalam satu payung.
“Kan semuanya jadi sinkronisasi baik untuk penumpang dan barang yang selama ini terpisah-pisah,” ujarnya.
Erick Thohir sebelumnya menyebut konsolidasi ketiga perusahaan akan menjadi satu kekuatan besar, terutama di sektor pelabuhan dan perkapalan.
Dia memandang, tanpa konsolidasi hanya akan membuat bisnis perusahaan terpisah-pisah saja. Bahkan tidak bisa bersaing di pasaran.
“Kalau kita terpotong-potong (bisnis) antara kebijakan daripada tentu pelabuhan, pengiriman, Pelni, dan ASDP, itu tidak menjadi suatu keuangan, kita akan salah bersaing,” tutur dia.
Lemahnya sektor kepelabuhanan dan kelautan membuat Indonesia kebanjiran produk impor. Selain itu, terjadi praktik dagang yang dilakukan oleh eksportir dengan menjual barang dari luar negeri dengan harga yang lebih murah (dumping).
“Akhirnya apa? Tembusnya barang-barang impor dari berbagai negara. Nah ini kita harus mulai punya keberpihakan, bagaimana pelabuhan-pelabuhan kita untuk akses daripada impor,” tutur dia.
“Karena banyak sekali sekarang impor ini juga dumping impor, sehingga membunuh UMKM kita. Nah ini kita coba konsolidasikan tidak lain kita bukan mau memproteksi, tetapi bagian fairness,” kata Erick.
(kunthi fahmar sandy)