Pembangkit Berusia 36 Tahun Ini Jadi Andalan PLN Kalau Listrik Jawa-Bali Mati Total
Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling berkapasitas 700,72 Megawatt ini memiliki peran yang sangat vital.
IDXChannel - Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling berkapasitas 700,72 Megawatt ini memiliki peran yang sangat vital. Beroperasi sejak 1985, pembangkit ini jadi andalan PT PLN (Persero) bila di Jawa-Bali terjadi blackout alias mati total.
Pembangkit yang dikelola dan dioperasikan oleh PT Indonesia Power (IP) sebagai anak usaha PLN ini merupakan pembangkit pendukung beban puncak di Sistem Jawa-Bali.
Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi mengatakan, PLTA Saguling POMU berkapasitas 700,72 Mega Watt (MW) yang berkontribusi sebesar 2,5% dari sistem Jawa-Bali memiliki total kapasitas 27.700 MW.
Adapun tiga fungsi utama yang diemban PLTA Saguling POMU antara lain sebagai baseload, stabiliser, serta mengurangi emisi karena menggunakan energi baru terbarukan (EBT).
"Keistimewaan Saguling adalah sebagai line charging. Ketika terjadi blackout di sistem Jawa, pengisian daya terutama dari Saguling. Berapa menit untuk bisa memulihkan? 15 menit cukup dinormalisasi ketika terjadi blackout," ujarnya dalam media gathering, Kamis (11/11/2021).
Listrik ramah lingkungan dari PLTA Saguling disalurkan melalui Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Saguling dan diinterkonesikan ke jaringan se-Jawa dan Bali melalui Saluran Utama Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kilo Volt (kV).
"Fungsinya selain sebagai tambahan untuk menyuplai listrik di Jawa Bali juga mengamankan Jawa Bali apabila terjadi gangguan listrik," jelas Ahsin.
Ahsin memaparkan, saat terjadi kendala listrik, PLTA yang memasok kebutuhan Cibinong, Cirata dan Bandung Selatan tersebut akan dialihkan ke jaringan Jawa dan Bali. Selain itu, PLTA Saguling POMU juga berfungsi sebagai pengatur frekuensi sistem dengan menerapkan load frequency control (LFC).
"Ketika terjadi gangguan, PLTA Saguling masih dapat dioperasikan sebagai black start sekaligus berperan menjadi pengisian tegangan untuk menopang pembangkit listrik PLTU Suralaya," ucap Ahsin.
Terletak di Kabupaten Bandung Barat dengan total kapasitas terpasang mencapai 844,36 MW, PLTA Saguling POMU ditopang oleh 7 sub-unit, serta 1 unit jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit untuk menjaga keandalan pasok listriknya.
Sub Unit tersebut antara lain, Sub Unit PLTA Bengkok dan Dago 3,85 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Plengan 6,87 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Lamajan 19,56 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Cikalong 19,20 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Ubrug 18,36 MW (Kab. Sukabumi), Sub Unit PLTA Karacak 18,9 MW (Kab. Bogor), serta Sub Unit PLTA Parakan Kondang 9,9 MW (Kab. Sumedang) serta 1 unit jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit yaitu PLTA Rajamandala 47MW (Kab. Cianjur). (RAMA)