ECONOMICS

Pemerintah Bakal Bangun 100 Gudang Bulog, Wilayah Terpencil Jadi Prioritas 

Iqbal Dwi Purnama 14/11/2025 09:14 WIB

Pemerintah akan membangun 100 gudang Bulog melalui komitmen Surat Keputusan Bersama (SKB) lintas kementerian.

Pemerintah Bakal Bangun 100 Gudang Bulog, Wilayah Terpencil Jadi Prioritas. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Pemerintah akan membangun 100 gudang Bulog melalui komitmen Surat Keputusan Bersama (SKB) lintas kementerian. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat penyerapan gabah dan jagung petani di dalam negeri.

Direktur Utama Perum Bulog, Letjen TNI (Purn) Ahmad Rizal Ramdhan mengungkap bahwa pembangunan 100 Infrastruktur Pasca Panen (IPP) ini akan diprioritaskan di wilayah terpencil yang sulit diakses.

Dirinya menambahkan bahwa hal ini penting dilakukan untuk menciptakan kedaulatan pangan dan keadilan akses bagi seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, dan terpencil).

“Gudang-gudang ini akan kita prioritaskan di wilayah yang sulit dijangkau. Saudara-saudara kita di 3T berhak atas pangan yang terjamin,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Jumat (14/11/2025).

Pembangunan 100 IPP mencakup gudang penyimpanan beras dan jagung, fasilitas pengering (dryer), unit penggilingan (RMU), silo, dan Rice to Rice (RTR) berbasis teknologi modern.

Program ini didukung pendanaan sebesar Rp5 triliun dari dana investasi pemerintah non permanen Cadangan Jagung Pemerintah 2025. Dalam proses pembangunan ini, turut melibatkan Danantara, sebagai badan pengelola investasi BUMN.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut atas perintah Presiden Prabowo Subianto sekaligus jawaban dari keluhan petani akan percepatan penyerapan gabah dan jagung.

Zulkifli Hasan menyebut pembangunan ini merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat sistem logistik pangan nasional.

“Produksi beras meningkat 13 persen, dan pembangunan gudang baru ini akan memastikan hasil panen terserap dengan baik, termasuk untuk komoditas jagung,” ujarnya.

(NIA DEVIYANA)

SHARE