ECONOMICS

Pemerintah Buka Keran Investasi, HIMKI: Harus Adil, Tidak Mematikan Perusahaan Lokal

Iqbal Dwi Purnama 24/09/2021 18:43 WIB

Ketua Presidium HIMKI meminta pemerintah harus berhati-hati dan berlaku adil terhadap investor asing dan pengusaha lokal.

Pemerintah Buka Keran Investasi, HIMKI: Harus Adil, Tidak Mematikan Perusahaan Lokal (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Ketua Presidium HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia), Abdul Sobur, meminta pemerintah harus berhati-hati dan berlaku adil terhadap banyak investor yang akan masuk dan bermain pada industri yang sama terutama dalam hal bahan produksi. 

"Artinya pemerintah juga harus adil, mengundang investor masuk, tapi juga membunuh perusahaan local gimana, pada rebutan bahan," ujarnya pada Market Review IDXChanel, Jumat (24/9/2021).

Untuk itu Abdul mengatakan kebijakan pemerintah yang akan dikeluarkan juga harus cermat dan pandai melihat sumber daya alam dan jumlah produsen dalam negeri. Ia juga menambahkan industri mebel dan kerajinan kerap kali dihadapkan pada permasalahan bahan produksi.


"Kita juga kan ingin masuknya investasi ke dalam ini untuk berisnergi dan sama-sama membangun pertumbuhan, nah kalau di lapangan terjadi perbutan bahan kan susah," Lanjutnya.

Selanjutnya Abdul mengatakan pembagian zona industri secara geografis juga penting dilakukan oleh pemerintah.

"Harus bijak dalam pembagian zona industri, misal jawa barat, ya pertahankan saja tekstilnya atau garmen, jangan jadi nyebrang ke Jawa Tengah, mentang-mentang UMR-nya lagi murah," pungkasnya.

Di pulau Jawa sendiri, industri furnitur paling besar berada di Jawa Timur dengan nilai transaksi Rp700 sampai Rp800 juta USD, disusul Jawa Tengah sekitar Rp600 juta, dan ada lain di Jawa Barat dan sebagian Yogyakarta.
 
"Jadi sebetulnya kalau kita bicara sektor paling banyak menyumbang, kelihatannya ini Jawa Timur paling masif," tutup Abdul. 

(IND) 

SHARE