Pemerintah Cabut Oseltamivir dan Azitromisin dari Daftar Obat Covid-19
Pemerintah memutuskan untuk melarang penggunaan Oseltamivir dan Azitromisin kepada pasien Covid-19.
IDXChannel - Pemerintah memutuskan untuk melarang penggunaan Oseltamivir dan Azitromisin kepada pasien Covid-19. Keputusan ini diterbitkan dalam revisi Panduan Tatalaksana Pengobatan Covid-19 dari Lima Organisasi Profesi pada 14 Juli 2021.
Influencer Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i, menjelaskan revisi tersebut menyebut pemberian obat antivirus harus dengan resep dokter. Artinya kedua obat ini baru akan diberikan jika ada indikasi tertentu.
"Oseltamivir dan Azitromisin tidak lagi diberikan pada pasien Covid-19. Kecuali berdasarkan indikasi tertentu berdasarkan penilaian dokter. Selain itu pemberian obat antibiotik juga harus dengan resep dokter," terang dr. Fajri dalam unggahan akun Instagramnya @dr.fajriaddai, sabtu (17/7/2021).
Pada panduan tersebut tertulis bahwa potensi penggunaan antibiotik yang berlebih pada era pandemi Covid-19, menjadi ancaman global terhadap meningkatnya kejadian bakteri multiresisten. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan pemberian antibiotik pada kasus Covid-19 berat dan tidak dianjurkan pemberian antibiotik rutin pada kasus Covid-19 ringan.
Selain itu dr. Fajri juga menjelaskan Oseltamivir adalah obat antiviral yang digunakan untuk pengobatan dan pencegahan infeksi influenza tipe A dan B. Obat ini bekerja dengan menghambat neuroamidase yang dibutuhkan oleh virus influenza untuk merilis virus-virus baru di akhir proses replikasi.
Oseltamivir diberikan secara empiris pada masa awal pandemi Covid-19. Karena sulitnya membedakan gejala pasien Covid-19 dan pasien yang terinfeksi virus Influenza. Saat ini Oseltamivir dapat ditambahkan pada kondisi di mana pasien Covid-19 diduga terinfeksi virus influenza.
"Harus sangat hati-hati dalam memberikan antibiotik dan antivirus karena dapat membuat resistensi antibiotik dan antivirus dan sangat berbahaya. Kecuali dengan indikasi tertentu berdasarkan penilaian dokter," kata dr. Fajri.
Dokter Fajri menambahkan, berdasarkan publikasi Lancet terbaru pada 9 Juli 2021 menyimpulkan pada pasien Covid-19 dengan derajat ringan-sedang yang tidak dirawat di rumah sakit, pemberian Azitromisin tidak menurunkan risiko masuk rumah sakit dan kematian. (Tidak terbukti bermanfaat).
"Pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, pemberian Azitromisin tidak terbukti menurunkan risiko kematian, lama rawat inap, dan risiko pemakaian ventilasi mekanik. Sehingga pemakaian harus dibatasi kecuali ada indikasi kuat," tuntasnya. (TYO)