Pemerintah Didesak Guyur Insentif Ini Supaya Penjualan Mobil Tembus Sejuta Unit
Oleh sebab itu, dibutuhkan dorongan dari pemerintah agar meningkatkan daya beli masyarakat.
IDXChannel - Penjualan mobil di Indonesia sedang mengalami pelemahan sepanjang tahun ini. Bahkan, diprediksi angkanya tidak akan mencapai 800 ribu unit.
Oleh sebab itu, dibutuhkan dorongan dari pemerintah agar meningkatkan daya beli masyarakat.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merasa penjualan mobil secara nasional bisa mencapai 1 juta unit kembali. Namun, pemerintah perlu membuat program Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) seperti saat pandemi Covid-19.
"Harusnya bisa (tembus 1 juta unit setahun) sih. Belajar dari itu, orang kan memang beli mobil (yang harganya) di bawah Rp400 juta. Kalau pajak dikurangi kan mereka jadi mau beli," kata Kukuh di Jakarta, dikutip pada Senin (29/9/2025).
Sebagai informasi, saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020, penjualan mobil saat ini turun drastis ke angka 532 ribuan. Setelah diterapkan PPnBM DTP, penjualan mobil meningkat menjadi 887 ribuan pada 2021, dan melonjak ke angka 1,04 juta unit pada 2022.
"Kalau ada obat mujarab yang segera bisa memberikan kondisi yang lebih baik, pastinya kita bisa naik. Mungkin kita tunggu kebijakan insentif jangka pendek hingga menengah ya, 2-3 tahun supaya ini segera naik," ujar Kukuh.
Sepanjang Januari-Agustus 2025, penjualan mobil secara wholesales alias distribusi dari pabrik ke diler sebesar 500.951 unit. Angka tersebut turun 10,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 560.552 unit.
"Sekarang kita perlu insentif, kondisi lagi sulit. Jangka panjangnya kita harus punya kajian yang komprehensif dan menyeluruh. Berapa sih daya beli masyarakat kita? Kalau saya hanya tahu dari Gaikindo, itu datanya 70-80 persen orang beli mobil yang harganya di bawah Rp400 juta," kata Kukuh.
Seperti diketahui, penjualan mobil di Indonesia pada tahun lalu hanya tembus 865 ribuan unit. Harga mobil baru yang sangat tinggi ditambah instrumen pajak yang alami peningkatan membuat masyarakat makin sulit membeli mobil baru.
(Dhera Arizona)