ECONOMICS

Pemerintah Dorong Pengadaan Taksi Alat dan Mesin Pertanian Lewat Optimalisasi KUR

Nia Deviyana 18/10/2022 21:16 WIB

Dalam menghadapi ancaman perubahan iklim dan dinamika geopolitik global yang berdampak pada krisis pangan, pemerintah mendorong produktivitas pertanian.

Pemerintah Dorong Pengadaan Taksi Alat dan Mesin Pertanian Lewat Optimalisasi KUR. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong pengadaan alsintan dan taksi alat pada petani melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Menurutnya, dalam menghadapi ancaman perubahan iklim dan dinamika geopolitik global yang berdampak pada krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial saat ini, pemerintah perlu mendorong produktivitas hasil pertanian.

"Upaya yang dapat mendorong ke arah tersebut salah satunya melalui peningkatan pembiayaan di sektor pertanian khususnya taksi alat dan mesin pertanian melalui program Kredit Usaha Rakyat," ujar Airlangga saat memimpin Rapat Koordinasi Terbatas dengan Perbankan guna membahas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Taksi Alat dan Mesin Pertanian, Selasa (18/10/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menjelaskan pemerintah memberikan tambahan subsidi bunga/subsidi marjin sebesar 3% khusus untuk penyaluran KUR di sektor pertanian, sehingga petani dapat menggunakan fasilitas KUR untuk melakukan penyediaan
Alsintan dengan bunga sebesar 3% per tahun.

Dia menjabarkan penyaluran KUR pada 2021 menunjukkan peningkatan mencapai 42% (yoy) menjadi Rp281,9 triliun atau 98,9% dari target sebesar Rp285 triliun dan diberikan kepada 7,28 juta debitur. 

Pertumbuhan KUR tersebut jauh di atas pertumbuhan total kredit perbankan sebesar 5,2% atau pertumbuhan kredit UMKM yang hanya sebesar 3,67% pada 2021.

Lebih lanjut, dalam rapat tersebut turut dibahas mengenai capaian penyaluran KUR pada 2022 yang juga menunjukkan peningkatan. Hingga 30 September, KUR tercatat telah disalurkan kepada 5,65 juta debitur dengan realisasi sebesar Rp270,59 triliun atau 72,51% dari target sebesar Rp373,17 triliun.

Total outstanding KUR hingga per 30 September 2022 mencapai sebesar Rp442 triliun dan telah diberikan kepada 37,82 juta debitur, dengan Non-Performing Loan (NPL) pada Agustus 2022 sebesar 1,27%. 

Selanjutnya, berdasarkan jenis pembiayaan, penyaluran KUR 2022 tersebut dilakukan untuk KUR Super Mikro sebesar 1,78%, KUR Mikro sebesar 65,79%, KUR Kecil sebesar 32,43%, dan KUR Penempatan PMI sebesar 0,0071%.

Selanjutnya, seiring dengan meningkatnya jumlah debitur dan tumbuhnya sektor pertanian, penyaluran KUR Pertanian juga turut mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, penyaluran KUR Pertanian meningkat sebesar 45,9% (yoy) menjadi Rp84,5 triliun dengan total debitursebanyak 2,5 juta orang. 

Sedangkan untuk penyaluran KUR Pertanian hingga 30 September 2022 telah terealisasi sebesar Rp84,5 triliun dan diberikan kepada 2,1 juta debitur, dengan NPL yang relatif rendah sebesar 0,82% dan posisi outstanding sebesar Rp120,5 triliun.

Berdasarkan data penyaluran KUR Pertanian yang telah terealisasi tersebut, secara keseluruhan KUR yang diberikan khusus untuk penyediaan Alsintan masih relatif kecil sehingga perlu untuk terus didorong. 

Berdasarkan data 5 Penyalur KUR, realisasi KUR taksi Alsintan per September 2022 tercatat sebesar Rp66,86 miliar yang diberikan kepada 272 debitur. (NIA)

SHARE