ECONOMICS

Pemerintah Harap Dukungan Orang Tua untuk Percepatan Vaksinasi Usia 12-17 Tahun

Fahmi Abidin 07/09/2021 14:12 WIB

Hadapi Pembelajaran tatap muka, para orangtua diharapkan dapat mendorong anaknya yang berusia 12-17 tahun untuk segera melakukan vaksinasi.

Pemerintah Harap Dukungan Orang Tua untuk Percepatan Vaksinasi Usia 12-17 Tahun. (Foto: Kemkominfo)

IDXChannel - Pemerintah terus bekerja keras agar pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas lancar dan aman. Untuk  mendukung  hal itu,  para orangtua diharapkan  dapat  mendorong  anaknya yang berusia 12-17 tahun untuk  segera melakukan vaksinasi.

Sejalan  dengan penanganan Covid-19  yang  terus membaik,  sejumlah sekolah telah  memulai  pelaksanaan  PTM terbatas  sesuai  arahan pemerintah. PTM  saat ini  dibutuhkan  karena dinilai lebih efektif  dalam menjaga kualitas  pendidikan,  serta  dapat  menghindarkan  peserta  didik  dari dampak sosial negatif, seperti putus  sekolah dan penurunan  capaian belajar. 

Menteri Komunikasi dan  Informasi Johnny  G. Plate menegaskan pemerintah akan selalu mengawasi pelaksanaan  PTM  dengan  mengutamakan  keselamatan  siswa,  pendidik  dan  tenaga  kependidikan. Meski tren Covid-19 terus  tengah melandai, hal ini tidak boleh  mengendurkan  penerapan protokol  kesehatan  dan vaksinasi nasional.

“Perlindungan kesehatan insan pendidikan khususnya peserta didik, bukan hanya menjadi tanggung jawab  sekolah.  Perlu  ada  sinergi  antara  pemerintah,  pengurus  sekolah,  orangtua  siswa  dan  juga siswa itu sendiri, agar pelaksanaan PTM terbatas dapat berlangsung dengan lancar dan aman,” katanya. 

Menkominfo  Johnny  menjelaskan bahwa  saat ini vaksinasi  pada kelompok  usia  remaja 12-17 tahun di  Indonesia  masih  perlu  ditingkatkan  demi  kelancaran pelaksanaan  PTM  terbatas.  Para orangtua diharapkan  dapat berpartisipasi  dengan aktif  mendorong anak  yang  berada  di  kelompok usia tersebut  untuk  segera melakukan vaksinasi.

Berdasarkan data per 5 Agustus 2021,  tercatat 2,7  juta  remaja yang  sudah  divaksin  dosis  pertama. Angka ini baru mencapai 10,38 persen dari total sasaran vaksinasi remaja sebanyak 26,7 juta orang. Di sisi lain, jumlah remaja yang sudah menerima vaksin l engkap hingga dosis kedua  baru mencapai 1,9 juta atau setara 7,16 persen dari total sasaran vaksinasi. 

Menurut  Menkominfo  Johnny, vaksinasi  memang  bukan  menjadi  syarat  utama  pelaksanaan  PTM terbatas  di  sekolah.  Kendati  demikian,  vaksinasi  sangat  penting  sebaga i  proteksi  kesehatan  bagi pelajar.  Percepatan vaksinasi bagi remaja penting untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mengurangi risiko sakit berat jika terinfeksi Covid-19. 

“Efek perlindungan ini bukan hanya bagi siswa dan insan pendidikan lainnya, melainkan juga  bagi keluarga mereka di rumah,” ujarnya.  

Baru wilayah DKI Jakarta dan Bali yang saat ini memiliki realisasi cakupan vaksinasi remaja yang cukup tinggi. Pemerintah daerah-daerah lain di Indonesia  dapat mengikuti jejak DKI Jakarta dan Bali dalam menggenjot realisasi cakupan vaksinasi remaja di wilayah masing -masing.

Vaksinasi  dapat  dilakukan  di  Puskesmas,  RSUD  atau  di  sentra  vaksinasi  yang  tersedia.  Masyarakat juga bisa mendapatkan  informasi lokasi  vaksinasi dengan mengakses  s.id/infovaksin.  Peserta  vaksin remaja dapat datang ke lokasi sesuai jadwal dengan membawa identitas kartu keluarga atau KTP bagi yang sudah  memiliki. 

Vaksin  untuk  remaja juga sudah  diatur  oleh  Kemenkes  dan  vaksin  yang  digunakan  sudah  terbukti aman dan berkhasiat serta sudah  mendapatkan izin dari BPOM. Menkominfo Johnny mengharapkan para remaja dapat menyegerakan vaksinasi demi keamanan diri dan keluarga  yang mereka sayangi.

“Pemerintah sudah menjamin ketersediaan vaksin, akses informasi lokasi vaksin juga makin mudah didapatkan.  Jadi tunggu  apa lagi, ayo  segerakan vaksin  anak  usia 12-17 tahun.  Vaksinasi ini  penting untuk  melindungi generasi penerus bangsa,” ucap Menteri. (Adv)

SHARE