ECONOMICS

Pemerintah Mau Siapkan Lahan Sawah Baru 3 Juta Hektare di Luar Pulau Jawa

Iqbal Dwi Purnama 05/11/2024 19:45 WIB

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lahan sebanyak 3 juta hektare untuk pembukaan sawah baru di luar pulau Jawa.

Pemerintah Mau Siapkan Lahan Sawah Baru 3 Juta Hektare di Luar Pulau Jawa. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lahan sebanyak 3 juta hektare untuk pembukaan sawah baru di luar pulau Jawa.

"Kita perlu susun kawasan lahan pertanian berkelanjutan, berapa jumlahnya, tentu hari ini ada hitungan kasar, sekitar 3 juta hektare untuk sawah baru," kata Nusron di kantornya, Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Nusron menjelaskan, hal itu guna merespons adanya alih fungsi lahan yang terjadi di Pulau Jawa. Dari sebelumnya lahan untuk kawasan pertanian, justru dibangun infrastruktur hingga hunian.

"Karena lahan sawah lama di Pulau Jawa sudah banyak diduduki pabrik, jadi perumahan, sekolah, rumah sakit, itu baik, tapi butuh ganti lahan," ujar dia.

Nurson mengatakan, ketahanan pangan menjadi fokus utama Kabinet Merah Putih di bawah Kepemimpinan Prabowo-Gibran. Salah satu peran Kementerian ATR/BPN untuk menyediakan lahan dalam rangka penciptaan lahan sawah baru.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, lahan tersebut akan digunakan untuk membangun food estate baru di luar Pulau Jawa sebagai sentra produksi pangan.

"Makanya 3 juta hektare tadi, adalah kalkulasi yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Pembukaan food estate di daerah ini harus dikalkulasikan dengan matang, tetapi revitalisasi lahan yang sudah ada perlu dilakukan," kata AHY.

Sebab, katanya, konflik geopolitik yang belakangan terjadi mengancam terjadinya krisis pangan. Hal ini dikarenakan pasokan pangan atau bahan pangan akan terganggu akibat konflik tersebut. 

"Saat ini kita terus fokus, bukan hanya kita mau mensukseskan swasembada pangan, tetapi ini tuntutan dari negara di dunia karena tekanan geopolitik, bisa menggangu pasokan komoditas pangan," katanya.

(Dhera Arizona)

SHARE