ECONOMICS

Pemerintah Pastikan Transisi ke EV Tak Mengurangi Produksi Kendaraan Konvensional

Ikhsan PSP 20/09/2022 23:57 WIB

Hingga Agustus 2022, ekspor kendaraan ICE mencapai 285.941 unit dari total produksi sebesar 920.376 unit. 

Pemerintah Pastikan Transisi ke EV Tak Mengurangi Produksi Kendaraan Konvensional. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan kendaraan konvensional (internal combustion engine/ICE) masih tetap diproduksi di Indonesia meski pemerintah tengah melakukan transisi penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Dia memaparkan kendaraan ICE telah menunjukkan angka ekspor yang tinggi. Hingga Agustus 2022, ekspor kendaraan ICE mencapai 285.941 unit dari total produksi sebesar 920.376 unit. 

"Pangsa pasar ekspor produk otomotif untuk kendaraan roda empat atau lebih, termasuk komponen, telah mencapai lebih dari 80 negara," ujar Febri dalam keterangan tertulis, Selasa (20/9/2022).

Dia melanjutkan industri otomotif Indonesia telah berhasil melakukan ekspor ke Australia yang terkenal selektif terhadap produk otomotif. 

“Baru-baru ini, industri otomotif di Tanah Air melakukan ekspor ke Australia yang terkenal memiliki spesifikasi yang ketat," tutur dia.

Seperti diketahui, Pemerintah tengah mengupayakan untuk melakukan percepatan produksi berbagai jenis kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, baik sepeda motor maupun kendaraan bermotor roda empat atau lebih.

Indonesia sudah memiliki roadmap industri tersebut. Pada 2025, jumlah  kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia ditargetkan mencapai 400 ribu unit atau 25% dari total produksi kendaraan bermotor roda empat yang akan mencapai 1,6 juta unit. 

Sedangkan pada 2035, Kemenperin menargetkan produksi 1 juta kendaraan bermotor listrik berbasis baterai roda empat atau lebih dan 3,22 juta kendaraan bermotor listrik berbasis baterai roda dua. 

"Target tersebut diharapkan dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil dan menurunkan emisiCO2 hingga 12,5 juta barel/4,6 juta ton untuk roda empat atau lebih dan 4 juta barel/1,4 juta ton CO2 untuk kendaraan roda dua," terang dia.

Ia menambahkan, hingga saat ini, telah terdapat empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 31 perusahaan roda dua dan roda tiga listrik dengan total investasi sebesar Rp1,872 Triliun. 

Sementara kapasitas produksi kendaraan listrik per tahun di Indonesia saat ini mencapai 2.480 unit bus, 14.000 unit mobil listrik, serta 1,04 juta unit untuk kendaraan roda dua dan roda tiga listrik. 

“Dari tahun 2017 sampai 2021, pendaftaran kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Kementerian Perhubungan selalu mengalami peningkatan tiap tahun. Terakhir pada tahun 2021 meningkat sebanyak 360% dari 2020," pungkasnya. (NIA)

SHARE