Pemerintah Provinsi Maluku Utara Dorong Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Lokal
Dewacoco memanfaatkaan sabut kelapa sebagai bahan bakar biomassa untuk mendukung operasional pabrik secara mandiri.
IDXChannel - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos terus mendorong hilirisasi industri berbasis sumber daya lokal.
Hal tersebut dikatakan saat melakukan kunjungan kerja ke pabrik Dewacoco di Halmahera Barat, untuk meninjau proses pengolahan kelapa terpadu serta inovasi pemanfaatan limbah kelapa menjadi energi terbarukan berbasis biomassa.
Seperti diketahui, Dewacoco memanfaatkaan sabut kelapa sebagai bahan bakar biomassa untuk mendukung operasional pabrik secara mandiri.
Melalui teknologi gasifikasi, sabut kelapa diolah menjadi briket, lalu dikonversi menjadi energi panas dan listrik. Proses ini berlangsung tanpa asap, karena sabut dibakar dalam sistem tertutup yang mengubahnya menjadi syngas atau gas sintetis, menciptakan sumber energi yang bersih dan efisien.
Inisiatif ini tidak hanya menekan biaya operasional dan mengurangi emisi karbon, tetapi juga mengatasi persoalan lingkungan yang selama ini dihadapi kawasan ini, di mana sabut kelapa kerap dibakar terbuka dan mencemari udara.
Proses ini juga menghasilkan biochar, yaitu residu pembakaran yang memiliki nilai tambah untuk merehabilitasi tanah sehingga mendukung kesuburan. Biochar tersebut nantinya akan dikembalikan ke petani sebagai bentuk kontribusi terhadap pertanian berkelanjutan dan ekonomi sirkular.
“Industri seperti ini memberi contoh bagaimana hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah komoditas lokal, tetapi juga menciptakan solusi energi berbasis biomassa yang ramah lingkungan. Ini adalah arah pembangunan ekonomi Maluku Utara yang kami dorong, berbasis potensi daerah, berkelanjutan, dan inklusif," katanya dalam keterangan pers Senin (28/4/2025).
Dia menegaskan, kolaborasi antara pelaku industri dan petani lokal guna memastikan manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata.
Menyambut hal ini, Dewacoco berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar dalam membangun ekosistem industri kelapa yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
Melalui pendekatan terintegrasi ini, Dewacoco membuktikan bahwa investasi industri kelapa tak hanya menjawab permintaan pasar ekspor, tetapi juga menjadi penggerak kemandirian energi dan pembangunan berkelanjutan di Maluku Utara.
(kunthi fahmar sandy)