ECONOMICS

Pemerintah Tegaskan Pentingnya Giant Sea Wall Bagi Ekonomi Nasional

Anggie Ariesta 10/01/2024 15:02 WIB

Pulau Jawa sendiri menjadi salah satu kontributor terbesar dalam PDB Nasional tersebut dengan share mencapai sebesar 57,12 persen.

Pemerintah Tegaskan Pentingnya Giant Sea Wall Bagi Ekonomi Nasional (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah menegaskan pentingnya pembangunan tanggul laut (Giant Sea Wall) dalam memperkuat perekonomian nasional.

Penilaian tersebut didasarkan pada studi JICA, di mana pertumbuhan di kawasan Pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa menyumbang 20 persen terhadap GDP Indonesia, dengan kegiatan industri, perikanan, transportasi, dan pariwisata.

Pulau Jawa sendiri menjadi salah satu kontributor terbesar dalam PDB Nasional tersebut dengan share mencapai sebesar 57,12 persen. Angka tersebut sekaligus memperlihatkan Pulau Jawa sebagai salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi secara spasial.

"Jumlah penduduk di Pantura itu 50 juta, jadi yang terdampak 50 juta orang. Nah, tentu tidak hanya membahayakan kelangsungan ekonomi dan infrastruktur tetapi juga kelangsungan hidup masyarakat," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menyampaikan opening speech, dalam Seminar Nasional Giant Sea Wall, Rabu (10/1/2024).

Menurut Airlangga, Pulau Jawa juga masih harus menghadapi sejumlah tantangan daya dukung dan daya tampung seperti ancaman erosi, abrasi, banjir, penurunan permukaan tanah (land subsidence) di sepanjang daerah Pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa yang terpantau bervariasi antara 1-25 cm/tahun, serta kenaikan permukaan air laut sebesar 1-15 cm/tahun di beberapa lokasi.

Beragam ancaman yang mengintai kawasan Pantura Jawa tentu akan mempengaruhi keberlangsungan aktivitas ekonomi dan meningkatkan potensi bencana bagi jutaan penduduk yang berdiam di daerah tersebut.

Selain itu, fenomena degradasi di Pantura Jawa yang tidak tertangani diperkirakan juga akan mengancam keberadaan dari 70 Kawasan Industri, 5 Kawasan Ekonomi Khusus, 28 Kawasan Peruntukan Industri, 5 Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri, serta berbagai infrastruktur logistik nasional seperti bandara, jalur kereta api, hingga pelabuhan.

"Dengan seminar ini mudah-mudahan bisa di kick-off supaya ini skalanya bisa kita perbesar dan lebih masif lagi dan ini program yang sifatnya transformatif," tutur Airlangga.

Sementara, Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, dalam Keynote Speech yang disampaikan menyebut bahwa pembangunan Giant Sea Wall dapat menjadi jawaban atas fenomena kenaikan permukaan laut, hilangnya  tanah, dan sekaligus juga menjadi jawaban atas kualitas hidup sebagian rakyat Indonesia yang masih mengenaskan.

Lebih lanjut, Prabowo juga berterima kasih atas seluruh kajian pembangunan Giant Sea Wall yang terus berlanjut serta menyampaikan telah menugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan kajian lebih lanjut atas berbagai hal yang bisa dilakukan terkait dengan gagasan besar pembangunan Giant Sea Wall.

"Saya ingin ini menjadi pembicaraan, topik diskusi kalangan akademisi, kalangan pengusaha, kalangan teknokrat, engineers-engineers Indonesia, mengajak melakukan pendalaman terhadap masalah ini," tutur Prabowo.

Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada Menko Perekonomian beserta seluruh jajaran serta K/L lainnya yang telah terlibat dalam penyelenggaraan seminar nasional tersebut. (TSA)

SHARE