ECONOMICS

Peminat Subsidi Kendaraan Listrik Sedikit, Ridwan Kamil: Segera Manfaatkan

Arif Budianto/Kontributor 25/06/2023 13:43 WIB

Peminat program subsidi kendaraan listrik sebesar Rp7 juta masih minim. Saat ini, program tersebut masih sedikit dimanfaatkan oleh masyarakat. 

Peminat Subsidi Kendaraan Listrik Sedikit, Ridwan Kamil: Segera Manfaatkan. (Foto: Arif Budianto/MNC Media)

IDXChannel – Peminat program subsidi kendaraan listrik sebesar Rp7 juta masih minim. Saat ini, program tersebut masih sedikit dimanfaatkan oleh masyarakat. 

"Tolong subsidi Rp7 juta untuk motor listrik, segera dimanfaatkan, baik subsidinya dengan cara membeli motor listrik baru, atau mengonversi motor yang biasa dipakai sehari-hari dengan subsidi yang sama," kata Ridwan Kamil pada acara EV Fun Trip dan Tepas di pelataran Kantor Bank Indonesia Jawa Barat, Jalan Braga, Kota Bandung, Minggu (25/6/2023). 

Menurut dia, biaya untuk konversi sepeda motor misalnya, tidak terlalu mahal, di mana membutuhkan biaya sekitar Rp10 juta. Jika ada subsidi Rp7 juta, maka masyarakat hanya membutuhkan biaya tambahan sekitar Rp3 juta. 

Lebih lanjut dia mengatakan, program motor listrik ini perlu dukungan sebagai langkah pengurangan emisi karbon. Jawa Barat juga memiliki Peraturan Daerah tentang Transisi Energi. Aturan ini, diharapkan dapat mempercepat target net zero emission 2050 mendatang. 

"Semakin lama semakin panas, air laut makin meningkat, tanah daratan makin tergerus, bencana iklim seperti heatwave juga sudah mulai hadir, mudah-mudahan jangan telat, dengan kita bersama-sama untuk mempromosikan gaya hidup menuju respons terhadap krisis pemanasan global," imbuh dia. 

Sementara itu, pada acara tersebut, dilakukan kegiatan fun reading dimulai dari Gedung Sate. Acara ini merupakan bagian dari kolaborasi antara pemerintah provinsi, dinas SDM, PLN dan lainnya. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan West Java Economic Forum yang dilanjutkan kegiatan seminar dan lainnya. 

"Bagaimana ketika transisi energi dari ekonomi yang berbasis fosil green energi atau energi baru terbarukan. Saat ini, fokus pemerintah termasuk di dalamnya adalah melakukan transisi energi. Tujuannya agar kita tidak tergantung dengan sumber energi yang berasal dari luar tapi kita relay on service energi yang ada di domestik," kata Kepala BI Jabar Erwin Gunawan Hutapea. 

Menurut dia, Bank Indonesia sangat mendukung program pemerintah dalam konteks penggunaan energi ramah lingkungan. BI sangat mendukung, dalam konteks pertumbuhan ekonomi. Hal ini  sejalan dengan konteks stabilitas rupiah. 

"Karena kalau kita bisa konversi energi  impor BBM sekitar Rp297 triliun akan membuat rupiah lebih stabil dan subsidi pemerintah selama ini untuk BBM itu bisa dialokasikan untuk pembangunan  infrastruktur, sehingga membuat masyarakat lebih sejahtera," kata dia. 

Sementara itu, General Manager (GM) PLN UID Jawa Barat Susiana Mutia mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya penggunaan energi bersih seperti konversi dari BBM ke energi listrik. Langkah ini sebagai upaya mendorong green energi di Indonesia. 

"Kami juga terus mendukung pembangunan SPKLU. Saat ini di Jabar ada 127 SPKLU di Jawa Barat dan 470 SPKLU. Jumlah ini akan terus kami tambah seiring dengan kebutuhan masyarakat," jelas dia. 


(FRI)

SHARE