ECONOMICS

Pemkot Bandung Bentuk Tim Khusus untuk Tangani Kasus Stunting

Arif Budianto/Kontributor 18/10/2022 09:54 WIB

Pemerintah Kota Bandung membentuk Tim Audit Kasus Stunting (AKS) untuk mengetahui secara update kasus stunting.

Pemkot Bandung Bentuk Tim Khusus untuk Tangani Kasus Stunting. (Foto : MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Kota Bandung membentuk Tim Audit Kasus Stunting (AKS) untuk mengetahui secara update kasus stunting. Pada 2021 angka stunting di Kota Bandung sebanyak 7.568 atau 7,59 persen balita. 

"Berdasarkan data SSGI tahun 2021 menunjukkan, prevalensi stunting di Kota Bandung sejumlah 26,40 persen," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Dewi Kania Sari, Selasa (18/10/2022). 

Berdasarkan, data e-PPGBM tahun 2021 tercatat sebanyak 7.568 atau 7,59 persen balita stunting di Kota Bandung. Berdasarkan hal ini, dalam setahun setidaknya Pemkot Bandung perlu melakukan audit stunting sebanyak dua kali. 

"Sekarang merupakan audit pertama yang mengambil sampel dari dua kecamatan dan kelurahan," ucapnya.

Lokasi tersebut antara lain sampel dari Kecamatan Babakan Ciparay, Kelurahan Margahayu Utara, dan Kecamatan Bandung Kidul, Kelurahan Kujangsari. Dipilihnya empat lokasi ini, imbuh Dewi, karena data prevalensi stunting di sana masih tergolong tinggi.

"Sasaran yang diaudit terdiri dari calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, balita berisiko stunting yang telah dianalisis oleh masing-masing tim pakar. Hasilnya akan dipaparkan hari ini," imbuhnya.

Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, stunting bukan hanya mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik, tapi juga perkembangan lainnya.

"Upaya yang sudah kita lakukan dari 2019 yakni melalui Bandung Tanginas. Kita sudah turun ke semua kecamatan," papar Yunimar.

Sejak 2019 Pemkot Bandung bekerja sama dengan Baznas untuk menyediakan makanan siap santap bergizi di 15 kelurahan lokus stunting. Program ini terus bertambah hingga tahun 2021 sebanyak 151 kelurahan.

(SLF)

SHARE