Pemkot Bandung Gelar Pasar Murah di 30 Kecamatan hingga 11 Oktober
Pemkot Bandung menggelar pasar murah di 30 kecamatan selama tiga pekan, hingga 11 Oktober 2022.
IDXChannel - Pasar murah di Kota Bandung rencananya bakal digelar di 30 kecamatan selama tiga pekan ke depan. Operasi pasar ini diharapkan dapat menekan harga sembako yang meningkat akibat BBM naik.
Menurut Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, operasi pasar murah di Kota Bandung akan digelar di 30 kecamatan selama tiga pekan hingga 11 Oktober 2022. Di setiap titik lokasi pasar murah, terdapat 10 tenda yang disediakan Disdagin.
Sekitar 6-7 tenda digunakan untuk berjualan. Lalu sisanya digunakan untuk pelayanan fasilitas vaksin dan koperasi UKM di tiap kecamatan. Pada pasar murah ini, Pemkot Bandung bersinergi dengan berbagai pihak, seperti Bulog, Wilmar, CV Bagus, dan Indomarco.
Selain itu, Meiwan menambahkan, masyarakat dari luar kecamatan pun boleh ikut berbelanja. Sebab pasar murah ini pun akan dibuka di 30 kecamatan se-Kota Bandung.
"Seperti tujuan awal, pasar murah ini diadakan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM. Masyarakat bisa mendapatkan beberapa barang atau komiditi pokok yang lebih murah dari harga pasaran yang sekarang beredar," jelasnya.
Dia menuturkan, kegiatan ini mendapat suntikan dana dari APBD Kota Bandung sebesar Rp544 juta. "Anggaran ini digunakan untuk memfasilitasi tenda, makan minum para peserta, dan sosialisasi di 30 kecamatan," Meiwan menerangkan.
Salah satu warga yang ikut berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Murah, yaitu Lilis, warga RW 2 Kelurahan Sukapura, Kiaracondong. Dia datang bersama anaknya sejak pukul 08.00 WIB.
Setelah mengantre panjang, dia berhasil membeli beras 25 kg, minyak goreng, dan telur. "Harganya lebih murah. Di sini beras 5 kg harganya Rp42.000. Kalau di pasar itu Rp95.000. Saya beli sampai lima kantong beras," kata Lilis.
Sedangkan anaknya ditugaskan untuk mengantre beli telur. Harga yang ditawarkan pun lebih murah dibandingkan pasaran. "Kalau di pasar itu Rp32.000 per kg. Di sini Rp24.000 per kg," ucapnya.
Dengan adanya Pasar Murah, Lilis merasa tertolong karena harganya sangat bisa dijangkau di saat seluruh kebutuhan saat ini tengah melejit. (FAY)