ECONOMICS

Pemkot Malang Gelontorkan Rp2 Miliar untuk Tekan Inflasi Imbas Naiknya Harga Pangan 

Avirista M/Kontributor 28/12/2023 09:55 WIB

Pemkot Malang, Jawa Timur, mengalokasikan Rp2 miliar untuk menekan inflasi yang terjadi.

Pemkot Malang, Jawa Timur, mengalokasikan Rp2 miliar untuk menekan inflasi yang terjadi. (Avirista Midadaa/MPI)

IDXChannel - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, mengalokasikan Rp2 miliar untuk menekan inflasi yang terjadi.

Alokasi anggaran sebesar itu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperuntukkan untuk pembuatan Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, alokasi anggaran Rp2 miliar itu berasal belanja tak terduga (BTT) yang memang sudah tersedia sesuai porsinya di APBD Kota Malang. Di mana ada tiga titik warung penekan inflasi di Pasar Dinoyo, Pasar Besar, dan Pasar Blimbing, berupa penyediaan kebutuhan pokok.
 
"Iya anggaran itu kita terus (gelontorkan) sampai akhir Desember. Inflasi ini kan program yang memang naik turun tidak dapat kita prediksi. Jadi kita ambilkan di BTT," ucap Wahyu Hidayat, saat meninjau warung pengendali inflasi, Kamis (28/12/2023), 

Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes sendiri mematok harga jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga yang lebih murah ditawarkan ketika terjadi lonjakan harga di pasar. 

"Tujuannya agar masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga terjangkau," kata dia.

Saat meninjau Warung Tekan Inflasi di Pasar Besar, terpantau sejumlah komoditas dijual dengan harga yang lebih murah. Seperti gula seharga Rp13.000 per kilogram, bawang putih Rp 25.000 per kilogram, cabai rawit Rp 55.000 per kilogram, beras SPHP Rp 42.000 per kilogram, telur Rp 22.000 per kilogram, dan berbagai bahan pokok lainnya. 

"Saya lihat barang-barang yang dibutuhkan masyarakat tersebut memiliki bobot yang besar. Sehingga penurunan harganya dapat menurunkan angka inflasi. Ini tadi (bahan pokok) di Warung Tekan Inflasi habis terjual terus," jelasnya.

"Saat ini kan karena harga sedang tinggi, strateginya kita langsung jual dengan harga murah. Dan itu betul-betul terkoreksi; akhirnya harga-harga memang drop turun dan stabil. Maka akan tetap kita gelontor agar tetap stabil dan kita akan kendalikan harga bahan pokok," katanya.

Melihat hal tersebut, Wahyu optimis inflasi di Kota Malang akan semakin terkendali. Nantinya bila pengendalian inflasi itu sukses maka program warung pengendalian inflasi ini akan dilanjutkan di momen-momen penting lainnya, seperti Ramadan dan Idul Fitri 2024.

"Sehingga saya optimis inflasi month to month mendatang sudah terkendali. Ini akan kita teruskan sampai Ramadhan dan lebaran Idul Fitri. Supaya bahan-bahan pokok tetap terkendali. Saya minta Pak Kadin (Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang) untuk terus, biar menekan inflasinya sampai bulan Maret (Idul Fitri)," pungkasnya.

(NIY)

SHARE