Penataan KSPN Borobudur Kini Masuki Tahap II, Anggarannya Rp253,2 Miliar
Progres penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur Tahap II kini baru mencapai 4,3 persen.
IDXChannel – Progres penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur Tahap II kini baru mencapai 4,3 persen. Adapun anggaran yang dialokasikan sebesar Rp253,2 miliar.
Kementerian PUPR menyatakan, saat ini sedang dilakukan Penataan Kampung Seni Borobudur dan Museum di Kujon, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pembangunannya telah dilaksanakan pada 2023-2024.
“Progresnya telah mencapai 4,3% dengan alokasi anggaran sebesar Rp253,2 miliar. Lingkup pekerjaannya antara lain Penataan Kampung Seni Borobudur dan Museum, Penataan Lapangan Olahraga Kujon (Lapangan Pengganti), dan Zona 2-Kawasan Candi Borobudur,” ujar Kepala BPPW Jawa Tengah Kuswara dalam keterangannya, Kamis (25/1/2024).
Penataan Kampung Seni Borobudur di Kujon, mencakup luas area sebesar 10,74 ha. Dengan lingkup kegiatan pembangunan pasar seni cinderamata, kuliner, parkir kendaraan dan akses point, ruang kreatif, pusat pelatihan kriya seni, panggung seni budaya, shuttle service/wara-wiri, toilet, mushola dan penataan lansekap.
Sebelumnya, pelaksanaan Penataan KSPN Borobudur Tahap I dimulai pada Oktober 2020 dan selesai pada Desember 2021. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp119,5 miliar.
Pada Tahap I ini, dilakukan pula pembangunan SPAM KSPN Borobudur berkapasitas 100 liter/detik yang melayani 12 desa, di Magelang, Jawa Tengah. SPAM ini memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat sekitar area KSPN Borobudur.
“Dilakukan juga pembangunan TPS3R pada 12 desa di Magelang, Jawa Tengah yang dilaksanakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pada Juni hingga Oktober 2020. Pembangunan TPS3R ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan kebersihan dan pembinaan pengelolaan persampahan secara baik dan berwawasan lingkungan di KSPN Borobudur,” jelas Kuswara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR mendukung Pengembangan KSPN Borobudur melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan.
Ada tiga hal untuk mendukung kawasan sekitar Candi Borobudur. Pertama, akses jalan tol maupun non tol sehingga akan mempermudah wisatawan. Kedua, peningkatkan kualitas terhadap rumah masyarakat menjadi pondok wisata (homestay) di sepanjang koridor Borobudur sekaligus mendorong pengembangan usaha.
Kemudian yang ketiga, melalui penataan kawasan.
Infrastruktur yang dibangun diharapkan dapat mendukung pelestarian cagar budaya, mengubah wajah kawasan, dan meningkatkan kenyamananan wisatawan domestik maupun mancanegara.
(YNA)