ECONOMICS

Pencairan PMN Lima BUMN Kemungkinan Tak Sesuai Usulan, Erick Thohir Lapor ke DPR

Suparjo Ramalan 07/06/2024 22:15 WIB

Pencairan penyertaan modal negara (PMN) untuk lima perusahaan pelat merah di 2024 berpotensi tidak sesuai usulan Kementerian BUMN.

Pencairan PMN Lima BUMN Kemungkinan Tak Sesuai Usulan, Erick Thohir Lapor ke DPR. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Pencairan penyertaan modal negara (PMN) untuk lima perusahaan pelat merah di 2024 berpotensi tidak sesuai usulan Kementerian BUMN. Pengajuan awal anggaran segar yang bersumber dari cadangan investasi ini diusulkan sebesar Rp13,6 triliun

Kabar tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir kepada Komisi VI DPR RI saat rapat kerja (raker), Jumat (7/6/2024).

Menurutnya, ada indikasi bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak menyetujui nilai PMN seperti yang sudah diusulkan sebelumnya.

"Nah, di sinilah kita tetap mengharapkan untuk cadangan dari investasi ini, kita bisa mendapatkan maksimal. Walaupun indikasi sepertinya angka yang kita usulkan dari kemenkeu tidak bisa memberikan secara maksimal,” ujarnya.

Kendati begitu, Erick masih berusaha agar PMN yang berasal dari cadangan investasi dan dialokasikan kepada lima BUMN bisa dimaksimalkan nilainya. Pasalnya, suntikan dana negara itu diperuntukkan bagi program penugasan pemerintah. 

Adapun lima BUMN yang diusulkan menerima PMN dan bersumber dari cadangan investasi 2024 yaitu:

1. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebesar Rp2 triliun. Dana ini digunakan untuk pengadaan kereta api baru dan retrofit.

2. PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA senilai Rp1 triliun yang akan dipakai untuk memperluas kapasitas pabrik dan mesin. 

3. PT Hutama Karya (Persero) atau HK dengan usulan PMN Rp1,6 triliun. Anggaran ini untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). 

4. Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi atau Indonesia Financial Group (IFG) dengan PMN yang diajukan Rp3 triliun. Nantinya, dialokasikan untuk penguatan permodalan Askrindo, Jamkrindo, dan KUR.

5. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni dengan nominal PMN senilai Rp 3 triliun. Rencananya dipakai untuk pengadaan kapal baru. 

(NIA)

SHARE