ECONOMICS

Penelitian Ungkap Masyarakat Indonesia Tak Takut Ancaman Resesi

Nia Deviyana 17/11/2022 17:50 WIB

Continuum Data Indonesia melakukan penelitian terkait kekhawatiran masyarakat terhadap ancaman resesi 2023.

Penelitian Ungkap Masyarakat Indonesia Tak Takut Ancaman Resesi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Continuum Data Indonesia melakukan penelitian terkait kekhawatiran masyarakat terhadap ancaman resesi 2023.

Hasilnya menunjukkan masyarakat Indonesia sebagian besar tidak khawatir terhadap krisis ekonomi tersebut. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Menteri Sri Mulyani berulang kali mengingatkan 2023 akan menjadi tahun yang gelap karena adanya badai inflasi yang menyebabkan resesi.

Hal tersebut mendapatkan respon dari berbagai kalangan, mulai dari pengusaha, pengamat, investor hingga masyarakat biasa.

Adapun Continuum melakukan penelitian pada periode 17 Oktober sampai 01 November 2022 terkait kekhawatiran masyarakat terhadap ancaman resesi. Penelitian tersebut diungkap dalam webinar yang diselenggarakan INDEF, dikutip Kamis (17/11/2022).

Data menunjukkan hanya 4% perbincangan yang menunjukkan masyarakat khawatir terhadap isu resesi 2023, sedangkan 96% tidak khawatir.

Penelitian tersebut meneliti 60.871 pembicaraan di sosial media terhadap 51.525 akun media sosial dan 78,5% pembicaraan berasal dari Pulau Jawa.

Perbincangan masyarakat yang menunjukkan optimisme Indonesia akan aman dari resesi sangat besar. Sikap optimis tersebut muncul karena Pemerintah Indonesia dan media massa menyebarkan informasi yang positif terkait pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, pre order iPhone 14 yang ludes terjual dalam waktu singkat menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih tinggi dan menjadi pertanda bahwa Indonesia aman dari resesi.

Di sisi lain, sebagian besar perbincangan negatif mengenai perekonomian Indonesia berisi ketidakpercayaan masyarakat bahwa pemerintah akan mampu menangani resesi 2023. Selain ketidakpercayaan kepada pemerintah, perbincangan negatif sebagian besar juga berisi isu bahwa influencer memanfaatkan situasi ancaman resesi untuk fear mongering.

Kenaikan harga menjadi hal yang paling dikhawatirkan jika resesi terjadi, lalu diikuti dengan krisis pangan, dan sulitnya mencari lowongan pekerjaan.

Walaupun mayoritas masyarakat tidak khawatir terhadap ancaman resesi, namun masih adanya masyarakat yang khawatir dinilai wajar, karena harga-harga mengalami kenaikan dalam beberapa waktu ke belakang dan gelombang PHK terjadi di mana-mana.

Dalam menghadapi ancaman resesi, sebanyak 56% netizen menyarankan supaya masyarakat mulai berhemat dan menabung, 27% menyarankan agar menyelamatkan aset, 21% tetap berbelanja dan sisanya menyarankan agar tidak berutang dan menjual aset. (NIA)

Penulis: Ahmad Dwiantoro

SHARE