Pengamat Sebut Penggunaan Kendaraan Listrik Solusi Tepat hadapi Masalah Subsidi Energi
Solusi untuk mengatasi subsidi yang membengkak akibat BBM adalah dengan mempercepat penggunaan kendaraan listrik.
IDXChannel – Pemerintah tengah mencari solusi yang tepat untuk mengurangi beban subsidi energi. Salah satunya membuat sistem susbidi tepat sasaran melalui MyPertamina.
Dengan begitu, hanya masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi energi bisa membeli Pertalite dan Solar subsidi .Namun, pengamat Ekonomi Energi Universitas Gajah Mada (UGM), Fahmi Radhi mengatakan penggunaan aplikasi myPertamina kurang efektif dalam menangani masalah subsidi energi.
Terlebih lagi, tidak mudah untuk mengubah pola perilaku masyarakat dalam waktu singkat. Selain itu, pembangunan infrastruktur belum meratanya di setiap daerah.
"Instrumen yang digunakan myPertamina saat ini kurang tepat, karena itu berkaitan dengan perubahan perilaku kemudian kedua berkaitan masalah infrastruktur yang menurut saya saat ini belum siap sama sekali," ujar Fahmi dalam diskusi MNC Trijaya, Sabtu (6/8/2022).
Menurut dia, solusi untuk mengatasi subsidi yang membengkak akibat BBM adalah dengan mempercepat penggunaan kendaraan listrik. Fahmi menyebut kendaraan listrik lebih ramah lingkungan, dan secara jangka panjang mampu mengatasi subdisi negara akibat impor minyak mentah dan BBM.
"Harus ada keberanian juga untuk ada pembatasan, baik dari sisi produksinya motor konvensional sampai penggunaannya, saya kira itu menjadi solusi juga, di samping mengurangi beban subsidi dan mengurangi beban emisi," ujarnya.
Dengan kendaraan listrik, pemerintah bisa mencegah masyarakat membeli kendaraan lain untuk bisa mengonsumsi BBM bersubsidi. "Kalau hanya dibatasi menggunakan sepeda motor, saya kira orang ramai-ramai akan membeli sepeda motor, artinya ada segmen pasar yang melakukan migrasi," kata Fahmi.
Di sisi lain, Fahmi menjelaskan bahwa kenaikan BBM non subsidi atau kenaikan minyak dunia dampak dari adanya konflik global juga harus segera disesuaikan dengan harga keekonomian dan fluktuasi harga yang terjadi.
"Tapi perlu dicatat juga ketika harga minyak dunia turun, maka Pertamina harus istiqomah juga untuk menurunkan, karena pernah juga tidak menurunkan harga," ujarnya.
(FRI)