ECONOMICS

Pengangguran AS Naik, The Fed Ingatkan Inflasi dan Kontraksi Bisa Terjadi Bersamaan

Dinar Fitra Maghiszha 01/10/2021 14:13 WIB

Jumlah warga Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim pengangguran untuk pertama kalinya meningkat 11.000 menjadi total 362 ribu pada pekan lalu.

Jumlah warga Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim pengangguran untuk pertama kalinya meningkat 11.000 menjadi total 362 ribu. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Jumlah warga Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim pengangguran untuk pertama kalinya meningkat 11.000 menjadi total 362 ribu pada pekan lalu, menurut data terbaru Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis (30/9/2021). Melihat kondisi itu, Bank Sentral Amerika Serikat memperingatkan tanda-tanda 'stagflasi', yakni sebuah kondisi ekonomi di mana inflasi dan kontraksi ekonomi terjadi secara bersamaan. 

Klaim mingguan tersebut meningkat tiga pekan berturut-turut, dan menembus rekor tertinggi sejak bulan Agustus.

Dihitung per negara bagian, lonjakan terbesar berada di wilayah California di mana hampir 18.000 orang banyak mengajukan tunjangan pengangguran awal pekan lalu dibandingkan minggu sebelumnya.

Ekonom Goldman Sachs meyakini berakhirnya stimulus tunjangan pengangguran pada awal bulan Oktober bakal menjadi faktor utama  yang memperburuk penyerapan tenaga kerja.

"Peningkatan klaim pengangguran didorong oleh angka dari California yang kemungkinan berkaitan dengan berkurangnya tunjangan pengangguran," kata Goldman dalam sebuah catatan, dilansir Al Jazeera, Jumat (1/10/2021).

Seperti diketahui, kesehatan pasar tenaga kerja adalah barometer utama bagi ekonomi, dalam hal ini AS sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Gubernur Federal Reserve (The Fed) dalam forum bank sentral Eropa sempat menegaskan bahwa tingginya tingkat pengangguran di AS menjadi salah satu tantangan bagi pemulihan ekonomi.

"Ini bukanlah situasi yang bakal kita hadapi dalam waktu cukup lama, dan saat ini kita sedang menghadapi dua hal, inflasi tinggi yang jauh dari target dan rendahnya penyerapan tenaga kerja," kata Powell, dilansir Reuters, Kamis (20/9/2021).

Powell memperingatkan akan tanda-tanda 'stagflasi', yakni sebuah kondisi ekonomi di mana inflasi dan kontraksi terjadi secara bersamaan, yang pernah terjadi di Amerika Serikat pada era 70an.

Saat ini, investor pasar modal sedang menunggu rilis data pekerjaan bulanan Amerika Serikat yang diperkirakan bakal diumumkan Jumat petang, (30/9/2021). (TIA)

SHARE