ECONOMICS

Pengembangan PLTP Poco Leok Diklaim Jadi Pintu Masuk Investasi Lain di Manggarai

Taufan Sukma Abdi Putra 13/09/2024 21:36 WIB

tidak ada alasan bagi pemerintah Indonesia untuk menolak atau tidak dengan segera menindaklanjuti atas minat investasi tersebut.

Pengembangan PLTP Poco Leok Diklaim Jadi Pintu Masuk Investasi Lain di Manggarai (foto: MNC media)

IDXChannel - Investor dari sejumlah negara di Eropa diklaim telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi pada pengembangan energi hijau di Kawasan Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Minat tersebut sejauh ini telah disampaikan melalui Bank Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) kepada otoritas terkait di Indonesia.

"Negara-negara Eropa, seperti Jerman saja sudah mau berinvestasi ke Manggarai melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Itu bukti bahwa mereka percaya di wilayah kecil ini mampu melistriki daerahnya dengan energi hijau," ujar Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, dalam keterangan resminya, Kamis (12/9/2024).

Karenanya, menurut Ferdy, tidak ada alasan bagi pemerintah Indonesia untuk menolak atau tidak dengan segera menindaklanjuti atas minat investasi tersebut.

Ferdy menjelaskan, sudah sepantasnya pemerintah memprioritaskan proyek pengembangan PLTP Poco Leok-Manggarai tersebut, mengingat keberadaannya sebagai simpul bagi limpahan potensi investasi pada sektor-sektor lain di kawasan tersebut.

"Jadi tidak hanya Jerman, investasi pada sektor pariwisata maupun kelautan bisa datang sangat luar biasa. Namun jika tidak ada pengembangan, ya susah," ujar Ferdy.

Mengingat peran strategisnya sejauh ini, Ferdy pun meyakini bahwa pengembangan PLTP Poco Leok dapat dimaknai sebagai gerbang kemandirian energi di Manggarai.

"PLTP Poco Leok dipastikan mampu mengurangi ketergantungan energi dari luar wilayah. Kita pasti lebih bisa mandiri secara energi," ujar Ferdy.
 
Karenanya, Ferdy juga meminta agar masyarakat Poco Leok dapat lebih jeli melihat kebutuhan dan memilih energi yang ramah terhadap lingkungan. 
"PLTP Poco Leok merupakan salah satu energi ramah lingkungan yang dapat diandalkan," ujar Ferdy.

Sementara, dalam kesempatan dialog dengan perwakilan bank dari Jerman tersebut banyak harapan juga disampaikan warga dan para tua gendang serta tokoh adat dari Gendang Tere, Jong, Rebak, Mesir, Lungar, Ncamar, Leda, Lelak, Cako, dan Mano.

"Seluruh warga Gendang Lelak sangat mendukung program geothermal, karena kita semua ingin maju. Kami butuh listrik karena kami percaya listrik membawa kemajuan untuk kami semua," ujar ujar salah satu warga, Leviana Saul, warga Gendang Lelak.

Sepakat dengan Leviana, mewakili warga Gendang Mesir, Hendrikus Sopan, mengungkapkan rasa bahagianya atas kunjungan perwakilan Bank KfW melalui Monkey Forest Consulting (MFC).

"Saat ini kami sangat bahagia karena pihak perwakilan bank Jerman menemui kami semua yang merupakan warga yang mendukung terhadap proyek pembangunan geothermal di Poco Leok," kata Hendrikus Sopan.

Dukungan terhadap pemberdayaan panas bumi itu juga datang dari kalangan warga yang tinggal di sekitar pengembangan PLTP Ulumbu 5-6, satu di antaranya ialah Alfons Sukur. Dengan demikian, Ferdy menambahkan, agar warga Poco Leok untuk mendukung kehadiran PLTP.

"Pengembangan PLTP harus tetap berlanjut. Hal itu penting untuk ditempuh agar menarik investasi baru ke kawasan Poco Leok dan sekitarnya," ujar Ferdy.

Pada kesempatan tersebut, Ferdy juga menegaskan bahwa pengembangan PLTP Poco Leok sangat ramah terhadap lingkungan.

"Semuanya telah diukur, bahkan ilmuwan ITB sudah memaparkan kemarin. Ini tidak akan menyebabkan kerusakan lingkungan," ujar Ferdy.

Dengan adanya PLTP, tegas Ferdy, Poco Leok memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang maju dan mandiri. Selain memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, pembangunan PLTP juga merupakan bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mengembangkan energi bersih dan ramah lingkungan.

(taufan sukma)

SHARE