ECONOMICS

Pengguna Mobil Listrik Lebih Minati Home Charging Ketimbang SPKLU, Kenapa?

Suparjo Ramalan 15/02/2024 16:09 WIB

PT PLN (Persero) menyebut 95 persen pengguna mobil listrik memilih mengisi daya kendaraan listrik di rumah atau home charging

Pengguna Mobil Listrik Lebih Minati Home Charging Ketimbang SPKLU, Kenapa? (Foto dok PLN)

IDXChannel - PT PLN (Persero) menyebut 95 persen pengguna mobil listrik memilih mengisi daya kendaraan listrik di rumah atau home charging. Sementara, 5 persen lainnya di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Pertimbangannya, sekali tambah daya di home charging bisa menempuh jarak sekitar sejauh 350 kilometer (km). 

“Jadi untuk di home charging bahwa mobil listrik sekali nge-charge itu jarak tempuhnya sekitar 350 km. Artinya apa, seperti saya menggunakan mobil listrik dari rumah ke kantor balik lagi sekitar 60 km, jadi sekali nge-charge menggunakan home charging itu bisa 5 hari,” ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mencatat saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024). 

“Untuk itu memang kami melihat bahwa 95 persen dari charging untuk mobil listrik adalah menggunakan home charging. Baru 5 persen-nya adalah menggunakan public charging atau SPKLU,” dia menambahkan.

Kendati SPKLU minim peminat, Darmawan memastikan, PLN tetap menyediakan fasilitas SPKLU di berbagai titik. Keberadaan fasilitas ini untuk memberikan rasa nyaman bagi para pengguna mobile listrik.

“Bahwa kami betul-betul memfasilitasi agar penggunaan mobil listrik ini bisa berjalan secara masif, baik itu untuk perjalanan luar kota,” ucapnya

Khusus perjalanan luar kota, perseroan sudah membangun SPKLU di beberapa lokasi, seperti di tol dari Jakarta ke Semarang, Solo, Madiun, Surabaya Banyuwangi, dan Bali.

“Dan ini kami sudah mencoba. Kami juga membangun juga dari Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, lalu Kayu Agung-Palembang-Betung, kemudian juga di berbagai tol. Jadi kami menyediakan SPKLU dalam rangka memberikan rasa nyaman bagi pengguna dari mobil listrik,” tutur Darmawan.

“Khusus untuk motor listrik memang karena sekali ngecas itu hanya 50 km, itu berbeda dengan mobil listrik yang sekali ngecas sampai 350 km. Ini membutuhkan swap baterai karena kalau 50 km harus ngecas membutuhkan 3-4 jam,” pungkasnya.

(FAY)

SHARE