Penghasilan Petani di Lampung Meningkat berkat Bantuan Bukit Asam (PTBA)
Petani di Lampung, Salamun sukses meningkatkan penghasilan berkat bantuan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
IDXChannel - Petani di Lampung, Salamun sukses meningkatkan penghasilan berkat bantuan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Penghasilannya yang dikantongi saat ini mencapai puluhan juta rupiah per hektare (ha).
Awalnya, Salamun merintis usaha budidaya padi sejak 1990-an di Desa Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Namun hasil budidaya kurang maksimal karena keterbatasan modal.
Dengan modal awal Rp8 juta untuk 1 ha, Salamun hanya memperoleh keuntungan kotor Rp15 juta dalam waktu tiga bulan.
Namun setelah Salamun bergabung menjadi Mitra Binaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada 2020 lalu dan menerima pinjaman dari program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK), kehidupannya berubah.
Bantuan tersebut terutama digunakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan obat-obatan, sehingga pertumbuhan dan kualitas padi bisa maksimal.
Setelah mendapat bantuan dari PTBA, penghasilan Salamun meningkat. Dia dapat memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp35 juta per ha.
"Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PTBA yang telah memberikan bantuan usaha, sehingga dapat meningkatkan keuntungan usaha dalam bidang pertanian padi," kata Salamun dalam keterangannya, Senin (7/8/2023).
Salamun kini juga dapat mengembangkan usahanya di bidang peternakan sapi. Awalnya, dia membeli sepasang sapi jenis Sapi Bali. Seiring berjalannya waktu, peternakan sapi tersebut makin berkembang.
Tahun lalu, Salamun sudah pernah menjual anakan/bakalan sapi seharga Rp8 juta per ekor. Saat ini, dia sudah memiliki 5 ekor sapi.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Suherman mengungkapkan, sepanjang 2022, pihaknya telah menyalurkan dana Program PUMK kepada 109 Mitra Binaan yang berasal dari sektor industri, perdagangan, perikanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan jasa.
"PTBA juga telah melakukan berbagai upaya pembinaan dan pelatihan untuk UMK, di antaranya kegiatan pengawasan dan pelaporan, pelatihan dan pembinaan dalam rangka peningkatan kapasitas UMK Binaan, fasilitasi dalam promosi produk, serta studi banding ke UMK yang telah sukses," tutur Suherman.
(RNA/ADV)