ECONOMICS

Penguatan UMKM Bakal Jadi Fokus Utama di Forum B20

Heri Purnomo 24/10/2022 13:01 WIB

Forum Business 20 atau B20 akan mengangkat UMKM sebagai topik utama sebagai solusi pemulihan ekonomi dan pembangunan global.

Penguatan UMKM Bakal Jadi Fokus Utama di Forum B20. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Perhelatan The Business 20 (B20) tidak hanya menghasilkan rekomendasi kebijakan yang nantinya akan disampaikan kepada pemerintah dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan pembangunan global. Namun juga mendorong UMKM sebagai topik utama.

"Dari B20 itu kan outputnya selalu memberikan policy rekomendasi kepada pemerintah. Di B20, kita ada yang namanya legacy program, jadi sesuatu yang lebih dari policy," kata Chair of B20 Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani dalam Market Review IDXChannel, Senin (24/10/2022). 

"Jadi kita bisa drive yang berkaitan dengan UMKM yang selama ini tidak terlalu banyak dibahas dan ini menjadi salah satu pembahasan utama juga di B20," jelasnya. 

"Ini adalah supaya UMKM menjadi bagian dari supply chain dari perusahaan besar, serta bagaimana UMKM bisa manjadi bisnis matching. Dan itu akan di bawa sebagai legacy B20," Shinta menambahkan. 

Shinta juga mengatakan, akan ada pemberdayaan perempuan yang dapat mempunyai peran strategis dalam memulihkan kondisi ekonomi dengan menjadi partisipan. 

"Kita juga memberikan kesempatan kepada women bisnis, untuk pengembangan UMKM perempuan, mulai dari aspek digitalisasi, aspek peningkatan kapasitas, dan regulasi terhadap perkembangan pemberdayaan perempuan," katanya. 

Lebih lanjut Shinta menuturkan, legacy tersebut sudah mendapatkan komitmen dari perusahaan dan organisasi global yang menjadi peserta dari B20 ini. 

"Jadi nanti selain policy, kita akan sampaikan juga legacy program pada saat G20 mendatang," paparnya. 

Menurutnya, dalam forum B20 ini menjadi momentum untuk Indonesia dapat menggaet investor di berbagi sektor. 

"Nah ini peluang di Indonesia ini sangat besar untuk investasi yang berkelanjutan. Ini yang sebenarnya kita persiapkan untuk para calon investor," tandas Shinta. 

(FAY)

SHARE