ECONOMICS

Pengusaha Butuh Pasokan Daging 46,7 Ribu Ton Jelang Lebaran

Suparjo Ramalan 31/03/2021 12:53 WIB

Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) masih membutuhkan pasokan daging 46.758 ton daging sapi untuk kebutuhan jelang lebaran dan Hari Raya Idul Fitri.

Pengusaha Butuh Pasokan Daging 46,7 Ribu Ton Jelang Lebaran (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) masih membutuhkan pasokan daging 46.758 ton daging sapi untuk kebutuhan jelang lebaran dan Hari Raya Idul Fitri. Jumlah itu terdiri dari sapi siap potong sebanyak 14.350 ekor dan daging sapi beku 26.740 ton.

Ketua APDI, Asnawi menyebut, jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat menjelang Lebaran dan Idul Fitri 2021. Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan kebutuhan daging sapi secara nasional mencapai 60.000 ton.

"Dalam posisi ini, untuk mendekati H-2 Ramadhan hingga  H-4 Idul Fitri, kurang lebih kita membutuhkan adalah 46.758 ton yang terdiri dari dua unsur. Unsur pertama sapi siap potong sebanyak 14.350 ekor. Sedangkan untuk daging beku dalam bentuk sapi 26.740 ton," ujar Asnawi dalam sesi wawancara dengan IDX Channel, Rabu (31/3/2021). 

Kementan mencatat, jumlah populasi sapi di Indonesia sebanyak 18 juta ekor. Namun, jumlah ini masih bersifat general. Artinya, belum dikalkulasi dengan kebutuhan konsumsi secara nasional. Saat ini, ketersedian daging sapi masih diangka 69,4 persen, itu berarti, pemerintah masih harus menyediakan stok daging sapi dikisaran 30,6 persen.

APDI menilai, langkah alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pangan dasar masyarakat itu dengan melakukan impor dari sejumlah negara. Pemerintah sendiri sudah menugaskan PT Berdikari (Persero) untuk melaksanakan impor daging sapi dari Brazil. Diperkirakan sebanyak 20.000 ton daging sapi asal Brazil yang akan masuk sebelum Lebaran. 

Untuk tahap awal, saat ini otiritas terkait sudah mendatangkan 19 kontainer yang berisi komoditas dasar ke Indonesia melalui Pelabuhan Pandegiling, Surabaya, Jawa Timur. Informasi ini diperoleh APDI dari sejumlah kementerian, termasuk PT Berdikari (Persero) selaku badan usaha yang ditugaskan pemerintah untuk melaksanakan impor daging sapi. 

"Salah satu impor yang dilakukan pemerintah, saat ini kelangkaan atau kekurangan ketersediaan pangan, salah satunya kita melakukan impor daging, tapi yabg diamanhkan pemerintah kepada PT Berdikari kurang lebi 20.000 ton untuk satu tahun ini," katanya.

Langkah impor akan terus dilakukan pemerintah hingga memenuhi standar kebutuhan yang ditetapkan. Dalam kajian pihaknya, Asnawi mencatat, tingkat konsumsi daging sapi saat Ramadhan dan Idul Fitri sangat tinggi. Untuk tiga provinsi seperi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, tingkat konsumsi daging sapi mencapai 60 persen dari tingkat konsumsi nasional.

Meski begitu, langkah impor masih mendapat penolakan dari pihak lain. Dari data yang dihimpun MNC Portal Indonesia, stok daging sapi hingga Mei 2021 untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya masih defisit sebanyak 9.424 ton. 

Padahal, April-Mei kebutuhan konsumsi daging sapi pasti meningkat terkait Ramadan dan Lebaran. Untuk menutupi kekurangan daging sapi tersebut, pemerintah telah menugaskan PT Berdikari selaku perusahaan pelat merah untuk melaksanakan impor sekitar 20.000 ton daging sapi dari Brasil yang dilaksanakan secara bertahap selama April hingga Desember 2021. (RAMA)

SHARE