ECONOMICS

Pengusaha Menjerit Harga Kedelai Naik, Porsi Tempe Dikurangi

Mohammad Yan Yusuf 19/01/2022 12:14 WIB

Harga kedelai alami kenaikan imbas dari kebijakan tarif import yang dibebankan Amerika Serikat membuat pengusaha tempe di Indonesia menjerit.

Pengusaha Menjerit Harga Kedelai Naik, Porsi Tempe Dikurangi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sudah hampir sepekan, harga kedelai alami kenaikan imbas dari kebijakan tarif import yang dibebankan Amerika Serikat. Kondisi ini mengakibatkan jeritan para pengusaha tempe semakin nyaring.

Misalnya Yono (30), salah satu pengusaha tahu dan tempe di kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat ini menjadi yang paling dirugikan dengan kenaikan harga tersebut. Ia pun terpaksa mengurangi atau menyusutkan bobot tempe agar tak merugi.

Bila sebelumnya untuk satu tempe besar ukuran 20 sentimeter membutuhkan sekitar 5-6 ons kedelai. Kali ini ia pun harus mengurangi bahan baku yang berdampak menyusutnya ukuran tempe.

"Harga memang sama, tapi paling ukurannya aja ada yang berubah, dari 20 sentimeter jadi 18 sentimeter," kata Yono.

Termasuk ketebalan tempe, bila sebelumnya ketebalan mencapai 7 sentimeter. Ketebelan tempe kini menjadi hanya 5 sentimeter. Cara itu pun dianggap paling ideal agar usahanya tetap berjalan dan tempe tetep tersedia di pasaran.

Selain itu, Yono menuturkan agar dirinya tak kehilangan pelangganya, ia mulai membuat beragam variasi tempe, seperti tempe berbentuk segitiga, tempe dengan ukuran persegi panjang lebih kecil, hingga tempe mendoan.

"Dengan demikian, produksi kami tetap ada. Dan pelanggan kami bisa lebih variatif memilihnya," kata Yono. (FHM)

SHARE