ECONOMICS

Pengusaha Properti Bakal Ajukan Formula Rent to Own untuk Atasi Backlog Perumahan

Iqbal Dwi Purnama 11/07/2022 15:53 WIB

Formula rent to own adalah memiliki rumah dengan cara menyewa terlebih dahulu, namun sambil membayar sewa sambil berjalan juga sambil membayar angsuran.

Pengusaha Properti Bakal Ajukan Formula Rent to Own untuk Atasi Backlog Perumahan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi ekonomi global akibat pandemi dan gejolak geopolitik menyebabkan inflasi di banyak negara, termasuk Indonesia. Hal itu pun berpengaruh pada harga rumah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan menyebut generasi muda saat ini kesulitan untuk memiliki rumah. Sementara itu, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan ancaman inflasi tersebut menjadi ancaman pada backlog perumahan yang semakin tinggi.

Sehingga supply and demand perumahan bakal terganggu dengan adanya inflasi. Totok menjelaskan pihaknya bakal mengajukan formula untuk pembiayaan perumahan yang diharapkan mampu untuk mengurangi backlog perumahan yang ada saat ini.

"Saya akan bikin formula, sudah sepakat dengan perbankan dan PUPR membikin formula rent to own atau menyewa untuk memiliki," ujar Totok kepada MNC Portal, Senin (11/7/2022).

Totok menjelaskan secara garis besar, formula rent to own adalah memiliki rumah dengan cara menyewa terlebih dahulu, namun sambil membayar sewa sambil berjalan juga sambil membayar angsuran untuk memiliki rumah tersebut.

Totok menyebut saat ini di tengah banyaknya faktor inflasi global, membuat harga material untuk membangun rumah saat ini memiliki ongkos yang cukup tinggi. Sehingga bakal berdampak pada harga jual rumah baru.

"Jadi misal seorang manager, angsurnya harga Rp1 miliar, berarti kemampuan dia ngangsurnya di Rp9 juta, sedangkan gaji dia Rp15 juta, kan tidak mampu atau tidak bisa secara perbankan," lanjut Totok.

Totok menjelaskan formula ini juga bakal melibatkan perusahaan tempat seorang pegawai yang hendak membeli rumah. Nantinya perusahaan diharapkan bisa ikut membantu mengangsur selisih harganya.

"Nah dia akan mengangsur di Rp5 juta, ada sewa ada ngangsur juga, spread yang ada, perusahaan ikut membantu mengangsur, sehingga karyawan bisa dibentengi dengan baik," kata Totok.

Dengan cara tersebut, lanjut Totok, perusahaan akan dibayar sesuai pokok pinjaman plus bunga angsuran. (FRI)

SHARE