Pengusaha Restoran Mohon PSBB Dikecualikan Saat Imlek
Pengusaha restoran memohon agar kebijakan PSBB tidak diberlakukan secara ketat saat Tahun Baru China (Imlek) minggu depan.
IDXChannel - Pandemi virus Covid-19 berdampak besar bagi para pengusaha hotel dan restoran. Setiap bulannya 150 restoran harus tutup permanen. Kondisi ini membuat pengusaha memohon agar kebijakan PSBB tidak diberlakukan secara ketat saat Tahun Baru China (Imlek) minggu depan.
Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Sutrisno Iwantono berharap perayaan Tahun Baru Imlek tidak ada aturan pembatasan sosial yang ketat. Sebab pihaknya sangat mengharapkan adanya pemasukan dalam perayaan tersebut.
"Imlek berdasarkan pengalaman yang lalu-lalu akan ada peningkatan demand masyarakat ke hotel maupun restoran. Ini yang sangat kita tunggu-tunggu," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/2/2021).
Namun, imbuhnya, harapan ini bisa sirna jika ada berbagai kebijakan pembatasan sosial lagi. Sebab hal ini pernah terjadi pada hari Natal dan pergantian Tahun Baru 2021 lalu.
"Yang kita harapakan pada tahun baru imlek tidak terjadi. Kalo ada pengetatan lagi ini akan sirna lagi. Seperti tahun baru yang lalu," terangnya.
Ia meminta, kepada pemerintah agar tidak memukul rata soal pembatasan sosial. Sebab dampak ini tidak hanya dirasakan oleh perhotelan dan restoran saja, tapi yang bagian suply seperti makanan dan minuman juga terganggu.
"kita mohon saat Imlek ada pengecualian kebijakan pembatasan sosial termasuk PSBB ini bagi usaha hotel dan restoran." Terangnya
Ia menambahkan, perhotelan dan restoran bukanlah tempat yang menjadi sentral pembyebaran covid. Untuk itu pihaknya meminta kelonggaran.
“Saya tidak pernah mendengar hotel jadi tempat penyebaran covid. Tidak ada. Orang okupansi aja tinggal 20 peresen. Jadi tidak mungkin ada kerumunan” tegasnya.
Apalagi kata Sutrisno, PHRI sempat melakukan survey pada September 2020 terhadap lebih dari 9.000 restoran di seluruh Indonesia. Ditemukan sekitar 1.033 restoran yang tutup permanen sejak bulan Oktober 2020 hingga sekarang.
"Dan diperkirakan sekitar 125-150 restoran tutup per bulan," tutupnya. (RAMA)