Pengusaha Sawit Diminta Tanam Padi Pakai Skema Tumpang Sari, Ini Kata GAPKI
Kementerian Pertanian (Kementan) meminta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk membantu ketahanan pangan beras dengan mengoptimalisasi lahan.
IDXChannel - Kementerian Pertanian (Kementan) meminta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk membantu ketahanan pangan beras dengan mengoptimalisasi lahan melalui sistem tumpang sari dalam perkebunan kelapa sawit.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Umum GAPKI Eddy Martono dalam acara Syukuran hUT GAPKI ke-43 di Ayana Midplaza, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
"Kemarin kami dipanggil oleh Kementan, Gapki diminta membantu ketahanan pangan untuk ketahanan beras dengan melakukan tumpang sari di dalam peremajaan sawit rakyat," jelasnya.
Diungkapkan Eddy, rencana ini akan dilakukan untuk pertama kali di Kalimantan Selatan dan akan disusul oleh cabang-cabang lain.
"Rencananya akan kami lakukan pertama di Kalimantan Selatan dan nanti anggota-anggota kami yang melakukan TSR kami minta juga tumpang sari," tuturnya.
Sebagai informasi, tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan.
Adapun hingga saat ini tercatat 739 perusahaan menjadi anggota GAPKI dengan luas 3,7 juta hektare (ha) lahan di 15 cabang.
Dalam kesempatan ini, Eddy juga menyatakan pihaknya akan terus berupaya untuk mewujudkan visi GAPKI yaitu mewujudkan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan sebagai sumber sejahtera.
Sebab menurutnya, saat ini industri sawit nasional tetap berperan sangat penting terutama dalam penerimaan devisa negara.
"Tahun 2022, seperti kita ketahui bersama devisa negara dari kelapa sawit memecahkan rekor yaitu USD39,07 miliar atau kalau dirupiahkan sekitar Rp600 triliun," jelasnya.
(SLF)