ECONOMICS

Penjualan Produk BBM dan Non-BBM Pertamina Tembus 100 Juta Kl di 2023

Febrina Ratna 11/06/2024 11:41 WIB

Pertamina mencatat realisasi penjualan produk BBM dan Non-BBM tembus 100 juta kiloliter (KL) pada 2023 dari 98 juta KL pada 2022.

Penjualan Produk BBM dan Non-BBM Pertamina Tembus 100 Juta Kl di 2023. (Foto: Dok. Pertamina)

IDXChannel – PT Pertamina (Persero) mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang 2023. Dari bisnis pemasaran dan niaga, subholding Commercial & Trading mencatat realisasi penjualan produk BBM dan Non-BBM tembus 100 juta kiloliter (KL) pada 2023 dari 98 juta KL pada 2022.

Selain itu, Pertamina Patra Niaga telah mulai menyalurkan BBM ramah lingkungan Pertamax Green 95 dan Biosolar 35. Pertamina juga terus menjalankan program BBM 1 Harga, One Village One Outlet (OVOO) dan Pertashop di seluruh wilayah Indonesia. Hingga akhir 2023, BUMN energi itu  telah mencakup 98% wilayah Indonesia.

Di sisi lain, Subholding Gas juga  berhasil meningkatkan penjualan gas dari  327 ribu BBTU (billion british thermal unit) pada 2022 menjadi 337 ribu BBTU pada 2023. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan permintaan dari sektor industri, komersial dan rumah tangga.

Sementara itu, jaringan gas (jargas) pada 2023 bertambah 55 ribu, atau secara akumulasi menjadi 820 ribu sambungan rumah tangga (SRT). Sementara, transmisi gas meningkat sekitar 8% dari 493 Miliar SCF pada 2022 menjadi 532 Miliar SCF pada 2023.

Dari Subholding Pengolahan dan Petrokimia, produksi kilang naik tipis sebesar 2% dari 333 juta barel (BBL) pada 2022 menjadi 341 juta BBL pada 2023. Di sisi lain, program refinery development master plan (RDMP) Balikpapan telah mencapai 84% per akhir Desember 2023.

Pertamina juga mencatat inovasi produk energi ramah lingkungan berupa sustainable aviation fuel (SAF), BioSolar B35, dan Pertamax Green. 

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan selama 2023, salah satu kunci pemanfaatan digitalisasi di Pertamina diimplementasikan melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC),  yang merupakan transformasi digital dalam memantau dan mengendalikan  seluruh proses bisnis perseroan agar dapat berjalan dengan baik, termasuk  proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi.

“Sebagai lini bisnis yang berhubungan dengan konsumen, Pertamina terus mengoptimalkan pemanfaatan digitalisasi secara terintegrasi, mulai dari distribusi hingga layanan, sehingga proses bisnis sektor ini dapat menghasilkan efisiensi yang signifikan bagi Pertamina,” kata Nicke dalam keterangan tertulis, Selasa(11/6/2024).

Penyaluran Energi ke Masyarakat

Selain pertumbuhan kinerja, Pertamina mengklaim berhasil menjalankan penugasan khusus dari Pemerintah untuk menyalurkan energi ke masyarakat. Hal ini tertuang dalam persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan Tahun Buku 2023, yang dilaksanakan di Kementerian BUMN, Jakarta, pada Senin 10 Juni 2024.

Nicke menegaskan mandat Pertamina sebagai BUMN energi adalah menjaga ketahanan energi nasional yang dilaksanakan melalui pengelolaan energi dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.

“Pertamina memiliki beberapa penugasan dari Pemerintah agar ketersediaan, keterjangkauan, dan keadilan energi bisa terlaksana. Inilah yang menjadi fokus Pertamina dalam menjalankan bisnisnya, yang terintegrasi mulai dari hulu migas hingga penyaluran produk untuk memenuhi kebutuhan industri, komersil, maupun masyarakat dan rumah tangga,” ujarnya.

Salah satu peran Pertamina  dalam tugas tersebut yakni menyediakan dan mendistribusikan paket perdana LPG 3 kilogram (kg) untuk  kapal penangkap ikan dan mesin pompa air bagi nelayan dan petani. Serta, mendukung pengembangan infrastruktur seperti jaringan gas rumah tangga, termasuk yang digunakan untuk kawasan inti pusat pemerintahan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Vice President Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina terus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjalankan penugasan tersebut. Keberhasilan Pertamina dalam menjalankan penugasan tentunya tidak terlepas dari dukungan Pemerintah, agar penyaluran energi dapat berjalan dengan lancar, aman, dan sesuai peruntukannya.

“Kami mengapresiasi peran seluruh entitas lembaga pemerintah, aparat, serta perangkat desa dan masyarakat yang telah mendukung pendistribusian energi, sehingga penugasan ini berjalan dengan baik dan target untuk penyaluran energi dapat tercapai,” pungkas Fadjar.

(FRI)

SHARE