ECONOMICS

Penjualan Sukuk Ritel SR018 Capai Rp21,494 Triliun dari 58.472 Investor

Dhera Arizona 06/04/2023 15:49 WIB

Hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR018T3 (Tenor 3 Tahun) dan seri SR018T5 (Tenor 5 Tahun) sebesar Rp21.494.577.000.000. Dengan jumlah investor 58.472 orang.

Penjualan Sukuk Ritel SR018 Capai Rp21,494 Triliun dari 58.472 Investor. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Keuangan mencatat hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR018T3 (Tenor 3 Tahun) dan seri SR018T5 (Tenor 5 Tahun) adalah sebesar Rp21.494.577.000.000. Adapun jumlah investornya mencapai 58.472 orang.

Setelah berakhirnya masa penawaran dari tanggal 3-29 Maret 2023, pada hari ini Senin, 3 April 2023.

Sukuk Ritel seri SR018T3 dan SR018T5 ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2023 sebagai underlying asset.

Dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Kamis (6/4/2023), penerbitan SR018 merupakan penerbitan instrumen SBSN ritel pertama di tahun 2023. Sukuk Ritel seri SR018T3 (Tenor 3 Tahun) dan seri SR018T5 (Tenor 5 Tahun) menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 6,25% per tahun untuk SR018T3 dan 6,40% per tahun untuk SR018T5.

Terbukti, animo masyarakat cukup tinggi untuk berinvestasi di SR018. Antusiasme masyarakat juga terlihat dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi yang dilaksanakan baik secara offline maupun online sepanjang masa penawaran SR018. 

SR018 merupakan seri SBSN Ritel pertama yang diterbitkan pada tahun 2023, serta yang pertama kalinya diterbitkan dalam dual tranches, yaitu seri SR018T3 (Tenor 3 Tahun) dan SR018T5 (Tenor 5 Tahun). Rincian total penjualan SR018T3 sebesar Rp16,95 triliun dan SR018T5 sebesar Rp4,54 triliun.

Kemudian, pencapaian penjualan SR018 di awal tahun 2023 ini mencapai Rp21,49 triliun, lebih tinggi dibandingkan seri SR yang diterbitkan pada periode awal tahun lainnya, seperti SR016 bulan Maret 2022 (Rp18,44 triliun) dan SR014 bulan Februari 2021 (Rp16,71 triliun).

Rata-rata pemesanan per investor pada SR018 yaitu sebesar Rp354,52 juta untuk SR018T3 dan Rp304,37 juta untuk SR018T5. Tingkat keritelan SR018 ini merupakan yang terbaik selama penerbitan SBSN Ritel seri SR sejak 2009.

Berdasarkan Range Nominal Pemesanan, baik SR018T3 maupun SR018T5, jumlah investor terbanyak berada pada range Rp5 juta-Rp100 juta (41,28% untuk SR018T3 dan 42,43% untuk SR018T5), dengan volume pemesanan terbesar pada range di atas Rp1 miliar (48,86% untuk SR018T3 dan 56,71% untuk SR018T5).

Sementara itu berdasarkan gender, baik SR018T3 maupun SR018T5 didominasi oleh investor perempuan masing-masing sebesar 56,86% dan 51,31%. Namun demikian, dari sisi volume pemesanan, SR018T3 didominasi oleh investor perempuan sebesar 50,19%, sedangkan SR018T5 didominasi oleh investor laki-laki sebesar 57,62%.

Berdasarkan Wilayah Pemesanan, SR018 kembali menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Baik SR018T3 maupun SR018T5, pemesanan didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) dengan jumlah investor 27.928 orang (58,41%) dan volume pemesanan Rp8,008 triliun (47,25%) untuk SR018T3, dan 8.868 investor (59,39%) dan volume pemesanan Rp2,170 triliun (47,76%) untuk SR018T5.

Berdasarkan profesi, baik SR018T3 maupun SR018T5 jumlah investor didominasi Pegawai Swasta yaitu sebesar 35,05% dan 37,98%, sedangkan nominal pemesanan didominasi pegawai Wiraswasta masing-masing sebesar 36,72% dan 33,49%.

Jumlah investor baru SR018T3 dan SR018T5 terhadap SBN Ritel sebanyak 18.490 investor dengan total volume pemesanan Rp4,423 triliun. Sedangkan jika dibandingkan terhadap SBSN Ritel, jumlah investor baru sebesar 25.920 investor dengan total volume pemesanan Rp6,477 triliun.

Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel serta mendukung peralihan masyarakat dari saving society menjadi investment society.

Penjualan SR018 kali ini didukung dengan campaign dan kegiatan edukasi ke masyarakat secara offline di pulau Jawa dan Sulawesi serta optimalisasi media sosial untuk memberikan informasi tentang investasi di pasar keuangan, khususnya investasi di SBN ritel.

(YNA)

SHARE