ECONOMICS

Pentingnya Literasi Keuangan di Masyarakat, LPS: Agar Tak Mudah Panik

Cahya Puteri Abdi Rabbi 21/08/2023 12:36 WIB

sikap tenang bakal banyak membantu agar gangguan sektor keuangan yang sedang terjadi tidak semakin parah, dan dapat lebih mudah untuk ditangani.

Pentingnya Literasi Keuangan di Masyarakat, LPS: Agar Tak Mudah Panik (foto: MNC Media)

IDXChannel - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mendukung penuh setiap upaya edukasi dan peningkatan literasi masyarakat di sektor keuangan.

Dengan tingkat literasi yang semakin tinggi, LPS meyakini masyarakat tidak akan lagi mudah panik dan terprovokasi saat terjadi gangguan di sektor keuangan.

LPS menilai, ketidakpanikan dan sikap tenang tersebut bakal banyak membantu agar gangguan sektor keuangan yang sedang terjadi tidak semakin parah, dan dapat lebih mudah untuk ditangani.

"Semakin melek tentang budaya berinvestasi maupun perbankan, maka semakin sedikit orang yang panik kalau ada gangguan di sektor keuangan. Akibatnya, sistem keuangan jadi stabil. Untuk banknya, peluang jatuhnya pun semakin kecil," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam keterangan resminya, Minggu (20/8/2023).

Selain itu, dengan tingkat literasi dan kemampuan pengelolaan keuangan yang memadai, masyarakat dinilai bakal semakin sadar terhadap penting berinvestasi, atau menempatkan dananya di bank sebagai persiapan masa depan yang lebih baik.

"Semakin banyak orang yang menabung, maka dana di LPS juga akan semakin banyak," tutur Purbaya.

Dengan dana yang semakin banyak, tentu hal tersebut berkorelasi langsung terhadap kemampuan dan daya bayar LPS misal harus melakukan penggantian dana nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pernyataan ini disampaikan Purbaya sebagai bentuk dukungan LPS terkait langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru saja menggandeng Kwartir Nasional (Pramuka) terkait peningkatan inklusi keuangan di kalangan generasi muda.

Dalam kerja sama kali ini, OJK bersama pihak Kwarnas Pramuka nantinya bakal menyusun revisi Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penabung dan SKK Cakap Keuangan sebagai kelanjutan dari SKK Penabung.

Sebagai informasi, dalam pendidikan kepramukaan, SKK merupakan syarat yang harus dilengkapi oleh seorang pandu guna mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK).

Jika lulus ujian atas SKK tersebut, bedge TKK akan dipasang di lengan kanan seorang pandu, untuk menunjukkan kecakapan apa saja yang dimiliki oleh pandu tersebut.

"Semoga dengan adanya dua KK tersebut, Pramuka Indonesia dapat memiliki keterampilan untuk menabung serta merencanakan dan mengelola keuangan dengan lebih baik," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam kesempatan yang sama.

Menurut Mahendra, kegiatan Pramuka dibangun berlandaskan semangat kedisiplinan dalam mencapai suatu target tertentu, serta memiliki fungsi dan kewajiban sosial yang tinggi.

Karenanya, gerakan Pramuka dinilai tepat untuk dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan generasi muda.

"Sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan, sekaligus juga untuk memberikan lebih banyak lagi manfaat dan nilai dari akses dan industri jasa keuangan kepada masyarakat," tutur Mahendra.

Saat ini, OJK mencatat sudah ada sedikitnya 52 juta pelajar Indonesia tercatat telah memiliki rekening tabungan di bank.

Jumlah tersebut diperkirakan mewakili sekitar 80 persen dari total pelajar yang ada di Indonesia saat ini. Dari jumlah rekening tersebut, total tabungan yang terkumpul sekitar Rp29 triliun.

"Dalam periode satu tahun sejak perayaan Hari Indonesia Menabung 2022 lalu hingga saat ini, sudah ada tambahan 2,6 juta rekening dengan total angka tabungan Rp4 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam kesempatan yang sama.

Menurut Friderica, upaya mendorong peningkatan inklusi keuangan di generasi muda harus menjadi gerakan bersama. Tak terkecuali di kalangan anggota pramuka di seluruh Indonesia.

"Semoga ini menjadi gerakan bersama, terutama Pramuka, untuk menjadi duta literasi dan inklusi keuangan Indonesia untuk menyiapkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang baik," tegas Friderica. (TSA)

SHARE