ECONOMICS

Pentingnya Manfaatkan Bonus Demografi untuk Kejar Target Indonesia Emas 2045

Nur Ichsan Yuniarto 24/03/2024 22:32 WIB

Pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor penting dalam mengejar target Indonesia Emas 2045.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri Indonesia Future Network (Kemenkes)

IDXChannel - Pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor penting dalam mengejar target Indonesia Emas 2045.

Hal ini dikatakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri Indonesia Future Network (IFN). Menurutnya, jika Indonesia tak bisa memanfaatkan bonus demografi, maka Indonesia tak akan menjadi negara maju.

Awalnya, Budi Gunadi mengingatkan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Indonesia Emas.

"Pak Presiden Sudah Mengingatkan agar Indonesia menjadi Indonesia Emas di 2045. Itu artinya, Indonesia harus menjadi negara maju," kata Budi Gunardi dikutip, Minggu (24/3/2024).

Budi menambahkan, pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) bisa tembus hingga USD13 ribu saat terjadi bonus demografi.

"Bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas)," katanya.

"Kenapa kesehatan itu penting bagi sebuah negara, karena dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia, bangsa yang bisa menembus ke angka 13 ribu GNI per kapita, itu terjadi saat-saat yang spesifik. Yaitu saat bonus demografi," paparnya.

Jika sebuah negara gagal memanfaatkan bonus demografi, maka negara tersebut akan terjebak di negara menengah.

"Dan negara yang gagal GNI 13 ribu di saat bonus demografi, atau lima tahun sesudahnya, Itu akan selamanya di negara menengah, atau middle income trap, terjebak dia karena tak ada momentum lagi," kata dia.

Sekadar informasi, IFN merupakan forum ekslusif untuk mempertemukan potential leaders yang telah menempatkan posisi middel-top manament di lintas sektor dengan para menteri terkait untuk memastikan legasi presiden Jokowi menjadi pondasi inovasi bagi stakeholder masa depan menuju Indonesia Emas 2045.

Perserta IFN dipilih melalui proses kurasi ketat (talent scouting) oleh tim Kantor Staf Presiden dengan memproyeksi para talenta terkait kualitas yang istimewa, reputasi dan potensi menjadi pionir  di 5-10 tahun mendatang untuk memimpin  di sektor strategis mereka masing-masing.

IFN merupakan program kolaborasi dari Kantor Staf Presiden, Kemenpora, Bappenas, Perkumpulan Warga Muda, dan berbagai stakeholder lainnya.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan IFN juga turut merumuskan kebijakan-kebijakan menuju Indonesia Emas 2045 melalui berbagai diskusi.

"Hasil dari setiap diskusi akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah saat ini maupun pemerintahan yang akan datang," kata Moeldoko.

(NIY)

SHARE