ECONOMICS

Penumpang Pesawat Diprediksi Tembus 10,8 Juta Orang Saat Lebaran 2025, Ini Persiapan InJourney

Suparjo Ramalan 18/03/2025 20:20 WIB

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memperkirakan pergerakan penumpang pesawat mencapai 10,8 juta orang saat mudik Lebaran 2025.

Penumpang Pesawat Diprediksi Tembus 10,8 Juta Orang Saat Lebaran 2025, Ini Persiapan InJourney. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memperkirakan pergerakan penumpang pesawat mencapai 10,8 juta orang saat mudik Lebaran 2025. Volume ini terjadi di 37 bandara yang dikelola Angkasa Pura Indonesia alias InJourney Airports.

Direktur Utama InJourney Maya Watono mengatakan, proyeksi penumpang tersebut naik 9,3 persen dibandingkan realisasi pada periode sama di 2024. 

"Total penumpang diprediksi mencapai lebih dari 10,8 juta orang, dengan pertumbuhan tahunan (year on year) sebesar 9,3 persen,” ujar Maya di Jakarta, Selasa (18/3/2025). 

Sementara itu, pergerakan pesawat (movement aircraft) juga diproyeksi tumbuh 5 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. 

Untuk memastikan kelancaran operasional, lanjut Maya, InJourney mengoperasikan 37 bandara selama 24 jam penuh selama masa angkutan Lebaran 2025.

Selain itu, jumlah personel juga ditambah secara signifikan dari 37.000 menjadi 53.300 personel.  

"Kita menambah personel sebanyak 16.300 orang, serta melakukan peningkatan fasilitas, peralatan, dan pemantauan dari sisi manajemen operasional lalu lintas. Dengan semua ini, kita ingin memastikan perjalanan selama angkutan Lebaran berjalan lancar," katanya.

InJourney Group juga memberikan diskon pada layanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) bagi penumpang serta tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) bagi maskapai penerbangan.

Sebagai bagian dari persiapan libur Lebaran, InJourney juga telah menyiapkan destinasi unggulan seperti Nusa Dua, Mandalika, Candi Borobudur, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk menyambut pengunjung.

"Komitmen melayani masyarakat, terutama di masa Ramadan dan Lebaran, menjadi fokus utama kami. Sebagai BUMN, kami harus memastikan kesejahteraan finansial korporasi sekaligus memberikan dampak positif yang berkelanjutan," ujar Maya. 

Dalam tiga tahun pertama, ujar Maya, InJourney fokus pada penguatan bisnis dan stabilitas keuangan perusahaan-perusahaan di dalam grup. Selanjutnya, InJourney akan memastikan transformasi bisnis secara menyeluruh.

"Kita memastikan transformasi terjadi di berbagai aspek, baik fisik, proses, maupun sumber daya manusia. Kami juga melakukan transformasi fundamental dalam aset-aset kita, memastikan keberlanjutan proses bisnis, dan menciptakan model bisnis yang tetap relevan untuk masa depan," kata dia.

(Dhera Arizona)

SHARE