Penyelewengan Dana Bansos Masih Merajalela, Ekonom: Banyak yang Disengaja
Bansos pemerintah kepada masyarakat yang terdampak pandemi pada implementasinya masih ada yang tidak tersalurkan dengan maksimal alias ada penyelewengan.
IDXChannel – Bantuan sosial (bansos) pemerintah kepada masyarakat yang terdampak pengetatan pembatasan kegiatan selama pandemi, pada implementasinya masih ada yang tidak tersalurkan dengan maksimal alias adanya penyelewengan.
Ekonom CORE Indonesia Akhmad Akbar mengatakan dari segi pengawasan, memang ada kekhawatiran bahwa kalau pun misalnya pemerintah tetap menyalurkan bantuan sebagaimana yang ada sekarang dengan data yang belum valid dikarenakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) belum diperbaharui secara rutin, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi penyimpangan.
“Terjadinya kesalahan-kesalahan itu akan ada. Dalam artian bahwa harusnya dapat tapi malah nggak dapat. Kemudian masyarakat yang seharusnya nggak dapat justru dapat,” ujar Akhmad secara virtual di Jakarta, Jumat (23/7/2021).
Namun, pengalaman menunjukkan bahwa kesalahan yang lebih besar terjadi bukan karena yang dilakukan dengan tidak sengaja melainkan karena unsur kesengajaan.
“Berdasarkan pengalaman tahun 2020 mungkin ada sebagian ketidaktepatan penyaluran bantuan, tetapi angkanya masih jauh lebih kecil daripada angka-angka yang terjadi karena penyimpangan yang sengaja. Penyimpangan yang sengaja baik dalam konteks yang besar seperti Bansos dimana salah satu Menteri ada yang ditangkap KPK, itu jauh lebih besar penyimpangannya daripada kesalahan yang terjadi di lapangan karena ketidaksengajaan,” terang dia.
Lebih lanjut, menurutnya pengawasan pada penyaluran bantuan sosial itu sangat penting. Namun disatu sisi juga perlu hati-hati bahwa pengawasan itu lebih ditujukan pada hal-hal yang sifatnya lebih ketidaksengajaan dibandingkan pengawasan pada tindakan kesengajaan.
Artinya, bukan karena dalam rangka tidak terjadi kesalahan penyaluran bantuan sosial maka kemudian sistemnya dibuat sulit. Terkait hal ini, Akhmad mengusulkan lebih baik sistemnya dibuat sederhana, praktis, dan tidak banyak menggunakan birokrasi. Walaupun nantinya akan ada sedikit resiko karena bisa terjadi adanya kesalahan penyampaian, tetapi resiko kesalahannya lebih kecil dibandingkan penyimpangan.
Maka dari itu, lanjut dia, jika hendak melakukan pengawasan, pengawasan lebih baik dilakukan pada penyimpangan-penyimpangan yang sifatnya kesengajaan.
(IND)