ECONOMICS

Penyerapan Gabah Semua Kualitas Dinilai Bakal Rugikan Bulog, Ini Alasannya

Tangguh Yudha 01/10/2025 11:30 WIB

Kebijakan penyerapan gabah semua kualitas atau any quality dapat memberikan dampak buruk bagi Bulog.

Penyerapan Gabah Semua Kualitas Dinilai Bakal Rugikan Bulog, Ini Alasannya. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Kebijakan penyerapan gabah semua kualitas atau any quality dapat memberikan dampak buruk bagi Bulog. Sebab, kebijakan ini membuat kualitas gabah serapan Bulog menjadi tidak baik.

Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan, per 20 September 2025, dari total pengadaan gabah kering panen (GKP) sebesar 4.238.262 ton, hanya 34,47 persen saja yang berkualitas baik.

"Yang sesuai standar kualitas mencapai 1.460.974 ton (34,47 persen) dan yang tidak memenuhi kualitas sebesar 2.777.288 ton (65,53 persen) dari total penyerapan GKP," ujarnya dalam pernyataannya, Rabu (1/10/2025).

Khudori menjabarkan, GKP dikategorikan tidak memenuhi kualitas apabila maksimal kadar air dan butir hampa masing-masing lebih dari 25 persen dan 10 persen. Sedangkan di Bulog, gabah yang diserap ada yang kadar airnya sekitar 19,36 persen, tapi ada yang sampai 33,63 persen.

Demikian pula kadar hampa bergerak dari 2,63 persen hingga 18,32 persen. Butir hijau antara 1,01 persen hingga 11,88 persen. Angka-angka ini menurut Khudori menggambarkan secara jelas variasi kualitas GKP tidak homogen.

"Bisa dibayangkan betapa rumit dan sulitnya menangani kualitas gabah yang tidak homogen dalam jumlah jumbo," ujar Khudori.

Dia juga menambahkan, tanpa penanganan cepat, gabah berkualitas rendah berisiko memburuk selama penyimpanan.

"Ketika jumlah dan kapasitas pengering terbatas, gabah kualitas rendah yang memerlukan penanganan segera bisa saja telantar. Jika itu terjadi, kualitas gabah yang rendah akan kian memburuk. Ketika diolah, beras hasil olahan pasti tidak baik," kata dia.

(Dhera Arizona)

SHARE