ECONOMICS

Perajin Tahu Ancam Mogok, Disperindag Minta Kenaikan Kedelai Dimaklumi

Widya Michella 20/02/2022 19:43 WIB

Menanggapi aksi mogok yang dilakukan perajin tahu dan tempe, Kepala Disperindag meminta agar mereka dapat memaklumi kenaikan harga kedelai di pasaran.

Perajin Tahu Ancam Mogok, Disperindag Minta Kenaikan Kedelai Dimaklumi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menanggapi aksi mogok yang dilakukan perajin tahu dan tempe, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Tedi Hafni Kusnadi meminta agar mereka dapat memaklumi kenaikan harga kedelai di pasaran.

Kementerian Perdagangan sebelumnya memprediksi kenaikan harga kedelai dalam beberapa bulan kedepan, kemudian segera turun di Juli. Naiknya komoditas tersebut disebabkan oleh faktor harga internasional yang berimbas pada penurunan produksi di negara-negara produsen.

"Yang jelas namanya harga bahan baku kedelai bukan kita yang tentukan, mungkin harga di mana-mana sama. Karena biasanya mereka suplainya dari satu yang sama," kata Tedi kepada wartawan, Minggu (20/02/2022)

Tedi mengatakan, kenaikan harga kedelai juga disebabkan karena kenaikan harga internasional, yang mana negara-negara produsen mengalami penurunan untuk jumlah produksinya.

"Jadi memang betul, harga ini dipengaruhi oleh harga dunia yang sudah menyentuh angka Rp11.500 per kilogram. Sehingga mengalami kenaikan harga kurang lebih 19 persen dari harga awal," kata dia.

Oleh karena itu,lanjut Tedi, harga kedelai saat ini masih berkisar di harga Rp11.000 per kilogram, dari sebelumnya di harga Rp10.800 per kilogramnya.

"Saya kira kalo harga kedelai itu hampir sama di setiap daerah karena yang menentukan harga dari Chicago, America Serikat sehingga otomatis semua terdampak," tutur dia.

"Pengadaan bukan hanya Bekasi saja, bukan di Jawa Barat saja, tapi secara nasional ada distributornya. Sehingga harga dunia yang mempengaruhi harga nasional juga," kata Tedi. (TYO)

SHARE