ECONOMICS

Perangi Tren Deflasi, Pemerintah Diminta Dongkrak Pendapatan Masyarakat

Taufan Sukma Abdi Putra 02/10/2024 05:13 WIB

terjadinya deflasi dalam lima bulan berturut-turut memang belum bisa disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan daya beli di masyarakat.

Perangi Tren Deflasi, Pemerintah Diminta Dongkrak Pendapatan Masyarakat (foto: MNC media)

IDXChannel - Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan terjadinya deflasi pada September 2024 lalu semakin membuat khawatir banyak pihak. Pasalnya, dengan adanya data terbaru tersebut, maka kondisi deflasi secara nasional telah terjadi dalam kurun waktu lima bulan berturut-turut.

Guna mengatasi kondisi tersebut, pemerintah pun diminta untuk dapat segara mengambil tindakan yang sekiranya dapat mendongkrak pendapatan masyarakat secara keseluruhan.

"Pemerintah perlu meningkatkan produktivitas belanja agar dapat mendorong efek berganda (multiplier effect) fiskal pada perekonomian dan pendapatan masyarakat," ujar Ekonom PT Bank Permata Tbk (BNLI), Josua Pardede, dalam keterangan resminya, Selasa (1/10/2024).

Menurut Josua, terjadinya deflasi dalam lima bulan berturut-turut memang belum bisa disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan daya beli di masyarakat.

Namun, jika mempertimbangkan data-data lainnya, Josua melihat adanya indikasi tren penurunan daya beli masyarakat, terutama pada kelompok kelas menengah.

Misalnya, meningkatnya jumlah tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak 2022 hingga Agustus 2024 serta tren penurunan rasio disposible income terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dalam 10 tahun terakhir.

Karenanya, Josua menjelaskan, perlu adanya intervensi kebijakan untuk menopang daya beli, salah satunya dengan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga dinilai perlu menjaga stabilitas harga, baik harga komponen bergejolak (volatile food) maupun harga diatur pemerintah.

"Pemerintah perlu menjaga stabilitas harga sehingga tidak memberikan tekanan kepada masyarakat mengingat pendapatan riil masyarakat yang cenderung menurun," ujar Josua.

(taufan sukma)

SHARE