ECONOMICS

Perbanas Nilai Ekonomi Indonesia Bisa Terus Tumbuh di Tengah Dinamika Global

Anggie Ariesta 23/11/2023 14:32 WIB

Perbanas menilai ekonomi Indonesia bisa terus tumbuh meskipun ada dinamika ekonomi dan geopolitik global.

Perbanas Nilai Ekonomi Indonesia Bisa Terus Tumbuh di Tengah Dinamika Global. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menilai ekonomi Indonesia berpeluang terus tumbuh di tengah dinamika ekonomi dan geopolitik global yang terjadi saat ini dan ketidakpastian di masa mendatang.

Ketua Umum Perbanas, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, ketidakpastian ekonomi global tercermin dari adanya perbedaan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dikeluarkan oleh organisasi internasional yaitu The International Monetary Fund (IMF) dan World Bank.

"IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3% pada tahun 2023 dan 2,9% pada tahun 2024," ujar Kartika dalam sambutannya di Media Gathering Perbanas, Kamis (23/11/2023).

Menurut Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu, risiko ekonomi dan geopolitik di tahun 2024 akan terus berlanjut dan lebih buruk dibanding 2023 sehingga menghambat laju ekonomi.

Di sisi lain, World Bank memproyeksikan sebaliknya. GDP global tahun 2024 (2,4%) lebih besar dibandingkan tahun 2023 (2,1%).

Pandangan positif terhadap ekonomi 2024 tersebut sejalan dengan normalisasi suku bunga dan inflasi di tahun depan. "Kita harus tetap optimis karena di tengah isu perlambatan ekonomi global, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya," katanya.

Menurut data Perbanas, pertumbuhan Indonesia pada kuartal II-2023 mencapai 5,17% (YoY) yang ditopang oleh pemulihan sektor manufaktur serta stabilitas kinerja sektor pertanian dan sektor perbankan.

"Sektor pertanian sebagai salah satu leading sector berhasil mencatatkan pertumbuhan positif setiap tahunnya, di mana pada tahun 2022 mencapai 2,25%," kata dia.

Resiliensi sektor pertanian menunjukkan kekuatan sektor ini dalam menopang perekonomian Indonesia sehingga kita harus lebih mendorong kinerja sektor ini melalui hilirisasi industri untuk menciptakan value added dan juga value-added capture yang dapat meningkatkan nilai hasil tani dan perekonomian Indonesia secara umum.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh kinerja sektor perbankan yang pada kuartal II 2023:

  1. Rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level 27,6%;
  2.  NPL bruto turun ke level 2,3%; 
  3.  Pertumbuhan kredit mencapai 7,76% (YoY). 

"Bank Indonesia memperkirakan kredit perbankan akan tetap tumbuh positif pada tahun 2024 sekitar 8%-11%," katanya.

(FRI)

SHARE