ECONOMICS

Percepat Kajian Giant Sea Wall, Pemerintah Segera Bentuk Gugus Tugas

Anggie Ariesta 10/01/2024 16:21 WIB

Pemerintah akan membentuk gugus tugas untuk mempercepat kajian Giant Sea Wall (Tanggul Laut) di Pulau Jawa.

Ilustrasi pembangunan Giant Sea Wall (Sindonews)

IDXChannel - Pemerintah akan membentuk gugus tugas untuk mempercepat kajian Giant Sea Wall (Tanggul Laut) di Pulau Jawa.

Hal ini dikatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai acara Seminar Nasional: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) di Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, Rabu (10/1/2024).

"Menko Perekonomian dan beberapa menteri lainnya sepakat akan membentuk task force untuk mengkaji dan mempercepat percepat persiapan ini," kata Prabowo.

Adapun kesimpulan sementara dari seminar ini, kata Prabowo, bahwa memang Giant Sea Wall ini harus segera dimulai untuk mengatasinya.

"Ini pekerjaan yang besar, pekerjaan yang tidak cepat tapi mau tidak mau harus kita mulai," kata dia.

Prabowo melanjutkan, pembangunan Giant Sea Wall baru bisa dirasakan 40 tahun yang akan datang. Maka dari itu dibutuhkan komitmen para pimpinan politik untuk melanjutkan tanggung jawab proyek yang sedang berjalan.

"Kita lihat para ahli yang berpengalaman justru dari Belanda dan kita akan mempercepat semua pekerjaan ini," pungkas Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo saat menyampaikan keynote speech dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa pembangunan Giant Sea Wall dapat menjadi jawaban atas fenomena kenaikan permukaan laut, hilangnya tanah, dan sekaligus juga menjadi jawaban atas kualitas hidup sebagian rakyat Indonesia yang masih mengenaskan. 

Lebih lanjut, Menhan Prabowo juga berterima kasih atas seluruh kajian pembangunan Giant Sea Wall yang terus berlanjut serta menyampaikan telah menugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan kajian lebih lanjut atas berbagai hal yang bisa dilakukan terkait dengan gagasan besar pembangunan Giant Sea Wall.

“Saya ingin ini menjadi pembicaraan, topik diskusi kalangan akademisi, kalangan pengusaha, kalangan teknokrat, engineers-engineers Indonesia, mengajak melakukan pendalaman terhadap masalah ini,” katanya.

(NIY)

SHARE