ECONOMICS

Perdagangan Surplus Rp303,8 T, Jokowi: Yang Lalu-lalu Kita Tak Pernah

Fahreza Rizky 04/03/2021 11:10 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur neraca perdagangan Indonesia pada 2020 surplus sebesar USD21,7 miliar atau sekitar Rp303,8 triliun di tengah pandemi.

Perdagangan Surplus Rp303,8 T, Jokowi: Yang Lalu-lalu Kita Tak Pernah (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur neraca perdagangan Indonesia pada 2020 surplus sebesar USD21,7 miliar atau sekitar Rp303,8 triliun di tengah pandemi Covid-19. Namun demikian, Jokowi mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional saat ini masih minus.

"Kita patut bersyukur kinerja perdagangan luar negeri ekspor cukup baik. Tadi disampaikan Mendag neraca perdagangan kita 2020 mengalami surplus USD21,7 miliar. Surplus. Karena yang lalu-lalu kita nggak pernah yang namanya surplus," kata Jokowi saat membuka Rakernas Kemendag 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Menurut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pertumbuhan ekononi Indonesia pada 2020 jatuh di angka minus 2,19. Ini tak lepas dari adanya pandemi corona yang menyebabkan multikrisis. Karena itu, Jokowi berpesan kepada pejabat di Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk bekerja lebih keras lagi.

"Target di dalam APBN tahun ini growth, pertumbuhan ekonomi kita harus mencapai angka kurang lebih lima persen. Bukan sesuatu yang mudah dari minus 2,19. Saya minta kita kerja keras agar kebijakan perdagangan memberikan kontribusi besar terhadao agenda strategis Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," imbuh dia.

Di samping itu, Jokowi berpesan agar kebijakan perdagangan bisa menjamin ketersediaan kebutuhan pokok untuk dalam negeri dengan harga terjangkau. Menurut dia, stabilitas harga domestik harus benar-benar dipastikan agar masyarakat memiliki akses yang baik terhadap kebutuhan pokok.

"Kebijakan perdagangan harus menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Ini saya ingatkan, di dalam negeri harus betul-betul urusan stabilitas harga, ketersediaan pasokan harus betul-betul terjamin, kemudian menghidupkan sektor ekonomi yang sempat terganggu akibat krisis, kita harus bekerja lebih detail," tutup Jokowi. (RAMA)

SHARE