Perdana Bertugas, Menkeu Inggris Bahas Kebijakan Pro Pertumbuhan 'Tanpa Malu-Malu'
Kwarteng juga menyebut bahwa pemerintah akan segera mengambil kebijakan radikal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional Inggris.
IDXChannel - Menteri Keuangan Inggris, Kwasi Kwarteng, muncul perdana di hadapan publik, usai dipilih oleh Perdana Menteri, Liz Truss. Kwarteng muncul dalam pertemuan dengan para pemimpin perbankan, termasuk 14 eksekutif lembaga ternama, seperti HSBC, NatWest dan juga Barclays.
Dalam pertemuan tersebut, Kwarteng menegaskan dukungannya terhadap independensi Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) dalam mengelola berbagai kebijakan yang dibutuhkan untuk perekonomian Inggris.
Tak hanya itu, Kwarteng juga menyebut bahwa pemerintah akan segera mengambil kebijakan radikal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional Inggris. Kwarteng juga membahas konsep kebijakan 'unshamedly pro-growth', alias kebijakan lugas (tanpa malu-malu yang) yang pro terhadap pertumbuhan, yang bakal segera diterapkan oleh Pemerintah Inggris.
Kebijakan ini akan melibatkan langkah pemotongan pajak dan peraturan beriringan dengan usaha menciptakan kondisi investasi dan inovasi yang sehat. Kwarteng menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah saat ini adalah mendukung kelompok rumah tangga dan dunia bisnis yang terdampak oleh kenaikan harga energi.
Adanya kebijakan tersebut tentu akan membuat jumlah pinjaman pemerintah semakin tinggi. Namun Kwarteng menyebut bahwa pemerintah akan berusaha mengurangi atau mempertahankan jumlah hutang di level rendah.
Kebijakan Pro-Pertumbuhan ini, disebut Kwarteng, dilatar belakangi oleh upaya Perdana Menteri Liz Truss yang bakal membatasi harga energi untuk rumah tangga dan bisnis, pada pekan ini. Kebijakan ini disebut sebagai langkah paling mahal yang pernah diambil oleh pemerintahan Inggris selama ini.
“Perdana menteri dan saya berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas demi membantu rakyat Inggris sekarang, sambil mengejar agenda pro-pertumbuhan tanpa malu-malu,” tutur Kwarteng, sebagaimana dilansir The Guardian, Rabu (7/9/2022).
Kwarteng menyebut bahwa pemerintah akan terus berfokus untuk membuka investasi bisnis dan menumbuhkan perekonomian Inggris. Dengan ekonomi yang kuat dan tangguh, diharapkan dapat memberi banyak pekerjaan dan upah yang lebih tinggi, sekaligus meningkatkan taraf hidup.
“Semuanya dilakukan sambil mengurangi rasio utang terhadap PDB kami dengan cara yang berkelanjutan secara fiskal,” ungkap Karteng.
Ditegaskannya, dukukungan terhadap independensi BoE sejalan dengan misinya untuk mengendalikan inflasi demi menjaga biaya hidup tetap terkendali. BoE sendiri diberi kewenangan independen sejak tahun 1997 oleh kanselir dari Partai Buruh, yaitu Gordon Brown.
Namun dalam perjalanannya, independensi perbankan termasuk BoE sempat mengalami pasang surut mengikuti eskala perebutan kepemimpinan Partai Konservatif. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana