Perdana, PTPN Group Ekspor Karet Alam Berkelanjutan ke Eropa
Holding BUMN Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) lewat anak perusahaan, PTPN IV melakukan ekspor perdana karet alam berkelanjutan ke Eropa.
IDXChannel - Holding BUMN Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) lewat anak perusahaan, PTPN IV melakukan ekspor perdana karet alam berkelanjutan ke Eropa lewat Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara (Sumut).
Ekspor karet tersebut sudah melewati uji tuntas (due diligence) berdasarkan aturan European Union Deforestation Regulation (EUDR). Dengan demikian, karet produksi PTPN bisa diekspor ke Benua Biru.
Direktur Pemasaran PTPN III Dwi Sutoro mengatakan, proses uji tuntas EUDR bukan menjadi masalah besar bagi perseroan. Kebun karet miliki PTPN sudah berkali-kali disertifikasi berbagai pihak dan telah menerapkan sistem penelusuran (traceability) yang terintegrasi dalam skema e-farming. Sistem manajemen PTPN yang telah menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) juga mempermudah proses pemenuhan kriteria uji tuntas EUDR.
“Ini menjadi keuntungan tersendiri bagi PTPN karena produk karet kita mampu telusur sebab berasal dari kebun sendiri,” kata Dwi melalui keterangan resmi, dikutip Rabu (10/5/2024).
EUDR adalah inisiatif baru Uni Eropa untuk membatasi deforestasi yang disebabkan oleh kegiatan pertanian di seluruh dunia pada beberapa komoditas seperti kelapa sawit, karet, kopi, kakao, kedelai, kayu, hingga daging. Aturan ini akan diterapkan secara resmi pada Januari 2025 untuk perusahaan besar dan pertengahan 2025 untuk produk petani rakyat.
"Pada komoditas karet, aturan ini akan berpengaruh pada 11 juta hektare perkebunan karet di seluruh dunia. Hal ini perlu diantisipasi oleh Indonesia, pasalnya Indonesia adalah produsen karet alam nomor dua di dunia setelah Thailand," katanya.
PTPN, kata Dwi, selama ini menghasilkan karet alam sebesar 153 ribu ton per tahun dengan 41 ribu ton di antaranya berasal dari Sumut. Saat ini, kontrak penjualan karet alam di PTPN yang harus lolos EUDR sebesar 5,3 ribu ton dan bisa meningkat dalam jumlah besar ke depannya.
Dwi Sutoro mengatakan karet alam PTPN diminati langsung oleh pabrikan ban terkemuka dunia asal Uni Eropa. Di antaranya Michelin dan Gajah Tunggal sebagai pabrikan lokal yang mengekspor produknya ke Uni Eropa.
“Sekitar 70 persen dari produksi karet alam dunia diserap untuk industri ban. Itulah mengapa PTPN Group bersama beberapa produsen ban memulai pilot implementasi due diligence aturan EUDR untuk komoditas karet, yang nantinya akan diolah menjadi produk ban dan dijual di pasar Eropa,” ujarnya.
(RFI)