ECONOMICS

Perekonomian RI Tembus Peringkat Empat Dunia, Erick: Bukan Mimpi, Harus Direalisasikan

Suparjo Ramalan 05/04/2022 15:29 WIB

pemerintah ingin bonus demografi menjadi sumber bagi pertumbuhan ekonomi bangsa, bukan justru sebaliknya.

Perekonomian RI Tembus Peringkat Empat Dunia, Erick: Bukan Mimpi, Harus Direalisasikan (foto: MNC Media)

IDXChannel - Lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperkirakan perekonomian Indonesia bakal mampu tumbuh maksimal dan bahkan berpotensi menempati peringkat keempat besar perekonomian dunia.

Proyeksi pertumbuhan tersebut diperkirakan bakal terjadi pada 2045 mendatang, atau tepat saat Indonesia berusia 100 Tahun. 

Terkait hal itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menganggap bahwa pandangan IMF tersebut bukan sekadar sebuah prediksi, melainkan potensi arah perkembangan perekonomian nasional yang benar-benar harus diperjuangkan implementasinya.

"Ini harus bisa jadi kenyataan. Bukan sekadar mimpi, tapi benar-benar harus bisa dipastikan implementasinya di lapangan," ujar Erick, Selasa (5/4/2022). 

Di lain sisi, pemerintah ingin bonus demografi menjadi sumber bagi pertumbuhan ekonomi bangsa, bukan justru sebaliknya. Karena itu pemerintah terus mendorong investasi yang lebih ramah terhadap investor dalam membuka banyak lapangan kerja bagi para anak-anak muda.

Sebagai sebuah bangsa, kanjut Erick, Indonesia harus memiliki mimpi dan harapan menjadi salah satu negara yang disegani dunia pada 2045. Untuk itu, Erick menilai Indonesia harus memiliki peta jalan sendiri, dan tak lagi bergantung dengan peta jalan milik negara lain.

Erick mengatakan strategi pemerintah juga perlahan bergerak ke arah knowledge based economy agar tak selalu terpaku pada sektor SDA. Dalam knowledge based economy, inovasi dan kapabilitas menjadi kunci utama.

Erick pun terus mendorong peran BUMN. Salah satunya, menginisiasi sejumlah program untuk mendukung peningkatan kualitas generasi milenial, mulai dari Ajang Indonesia Digital Tribe, CSR untuk pendidikan, program beasiswa, magang, dan bekerja di BUMN.

"Melalui knowledge based economy, Indonesia harus punya SDM yang kompeten dan melek teknologi agar generasi muda dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Kita buka rekrutmen 2.700 orang di BUMN, yang daftar sudah 10 kali lipatnya," ucap Erick.

Menurutnya, keberpihakan terhadap generasi muda di BUMN merupakan upaya membangun kepemimpinan yang berkelanjutan. Erick ingin memastikan anak-anak muda Indonesia siap agar peluang ke depan tidak diisi oleh negara lain.

"Masa depan Indonesia ada di anak muda. Saat ini seluruh dunia sedang mengalami transisi dan Indonesia juga perlu generasi muda yang siap. Ayo kita pastikan generasi Z, milenial, generasi muda jadi tulang punggung agar pertumbuhan ekonomi kita terus berlanjut," ungkap Erick. (TSA)

SHARE