Pergerakan Harga Beras Premium dan Medium di 503 Kabupaten/Kota, Begini Datanya
Kemendag membeberkan hasil pantauannya mengenai pergerakan harga beras di lebih dari 600 pasar yang berada di 503 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membeberkan hasil pantauannya mengenai pergerakan harga beras di lebih dari 600 pasar yang berada di 503 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, pantauan dilakukan terhadap dua kategori beras yaitu premium dan medium. Berdasarkan hasil pantauan di 503 kabupaten/kota, untuk beras medium secara rata-rata nasional memang mengalami kenaikan dibanding bulan lalu.
"(Beras medium) memang (ada) kenaikan, jadi kenaikan kalau dibanding bulan lalu sekitar 6,16 persen untuk di region A, kemudian di region B-nya sekitar 10,9 persen jadi hampir 11 persen. Nah kemudian ada di region C meliputi daerah Maluku dan Papua sudah mengalami penurunan," jelasnya dalam diskusi bertemakan 'Persiapan Ramadan, Kondisi Harga Bahan Pokok' yang disaksikan secara virtual, Senin (4/3/2024).
Karim menyebutkan, sama halnya dengan yang disampaikan Bapanas dan Perum Bulog, di mana berdasarkan pantauan di Pasar Induk Johar Karawang dan Cipinang sejak digelontorkan beras cadangan pemerintah (CBP), memang sudah mengalami penurunan harga. Namun, diperlukan waktu untuk distribusi beras dari pasar induk tersebut menuju pasar tradisional.
"Semenjak sudah dibanjiri dengan beras CBP hanya memang samapai hari Minggu kemarin khusus di ritelnya, belum mengalami penurunan. Hanya memang kenaikannya dibanding sebelumnya sudah mulai turun, karena kalau kenaikan sebelumnya itu lebih tinggi, nah ini sekarang sudah mulai turun," papar Karim.
Lebih lanjut Karim menuturkan, untuk beras premium memang belum ada penurunan baik di region A, B, maupun C. Menurutnya, hal ini karena pasokan beras premium ini terhambat lantaran adanya pergeseran waktu musim panen.
Hal ini dikarenakan beras premium rata-rata beras lokal yang diproduksi Indonesia. Sementara beras yang digunakan pemerintah untuk membanjiri pasar-pasar itu beras-beras eks impor.
Karim juga bilang, dalam rangka memenuhi dan mengamankan cadangan beras pemerintah maka pada 2024 telah ditetapkan Indonesia akan melakukan impor 2 juta ton yang kemudian ditambah lagi sebesar 1,6 juta ton.
"Sehingga pemerintah juga punya CBP yang aman untuk memenuhi stok secara nasional. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir bahwa beras akan mengalami kekurangan karena CBP saat ini yang on hand saja sudah lebih dari 1,2 juta ton ditambah dengan cadangan komersil totalnya. Memang harus di-maintain sepanjang waktu sebesar 1,4 juta ton itu minimal, jadi ini yang memang buat harga beras nantinya terkendali," pungkas Karim.
Selain itu, Kemendag juga memantau harga 13 komoditas pokok lainnya. Ada yang mengalami kenaikan. Hal ini terutama jika dibandingkan bulan lalu.
"Jadi untuk barang kebutuhan pokok dari 13 (komoditas) yang kami pantau, memang ada yang mengalami kenaikan dibanding bulan lalu, dibanding minggu lalu, maupun dibanding satu hari sebelumnya yaitu Kamis," pungkasnya.
(YNA)