Perizinan Rumit Bikin Investasi Sulit, HKI Desak Pemerintah Bikin Terobosan
HKI menyoroti persoalan perizinan yang kompleks sebagai salah satu hambatan utama dalam pengembangan kawasan industri dan percepatan investasi di Indonesia.
IDXChannel - Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) menyoroti persoalan perizinan yang kompleks sebagai salah satu hambatan utama dalam pengembangan kawasan industri dan percepatan investasi di Indonesia.
Di hadapan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu, Ketua Umum HKI Akhmad Ma'ruf Maulana menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat membuat terobosan signifikan untuk menyelesaikan kendala ini.
"Kita sama-sama ketahui bahwa banyak kendala yang kita hadapi di saat masuknya investasi. Selalu kita menemui benturan-benturan yang tidak sejalan, harapan kita untuk mempercepat perizinan yang dihadapi oleh teman-teman para pelaku himpunan kawasan industri," ujarnya dalam acara Munas HKI, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Dia menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam proses perizinan, yang selama ini kerap tidak sinkron dan memperlambat realisasi investasi. Akhmad pun menyampaikan harapan besar akan adanya sentuhan tangan dingin pemerintah untuk mengatasi masalah di lapangan.
"Maka butuh sentuhan tangan dingin Pak Wamen untuk bisa mengadvokasi, memfasilitasi, supaya target dari pemerintah sekarang ini Prabowo-Gibran betul-betul dalam lima tahun ke depan 8 persen bisa tercapai. Kami optimistis sekali lagi dan yakin apabila Pak Wamen bersama-sama kita, Kementerian Investasi bersama-sama kita, tidak ada yang tidak mungkin," ujar Akhmad.
HKI, kata dia, juga menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah, tidak hanya sebagai pelaksana di lapangan, tetapi juga sebagai penyusun solusi dalam mendorong pertumbuhan kawasan industri yang berkelanjutan dan kompetitif secara global.
Akhmad menambahkan, percepatan investasi sangat penting agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain seperti Vietnam dan kawasan Johor-Singapura yang dinilai sangat agresif dalam mempromosikan investasinya.
"Kami hanya butuh ruang untuk percepatan investasi yang kami dapat, supaya kita bisa lebih bersaing dengan Vietnam, Johor yang sekarangnya bekerja sama dengan Singapura yang luar biasa, kencangnya melakukan promosi investasi. Kami ingin kawasan industri Indonesia bukan hanya tumbuh secara kuantitas, tetapi juga kualitas berkelanjutan dan kompetitif secara global," katanya.
(Dhera Arizona)