ECONOMICS

Perlambatan Ekonomi Hantam Industri Batu Bara China

Wahyu Dwi Anggoro 28/08/2023 12:11 WIB

Perlambatan ekonomi China berdampak buruk pada sektor komoditas di negara tersebut.

Perlambatan Ekonomi Hantam Industri Batu Bara China. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perlambatan ekonomi China berdampak buruk pada sektor komoditas di negara tersebut. Pendapatan perusahaan batu bara hingga produsen logam terus menurun.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (28/8/2023), China Shenhua Energy Co, produsen batu bara terbesar di negara tersebut, mengalami penurunan laba bersih sebesar 13%.  Perusahaan memprediksi harga batu bara akan terus turun pada paruh kedua 2023.

Sepanjang 2023, industri batu bara  berada di bawah tekanan. Harga komoditas tersebut telah turun hampir sepertiganya tahun ini setelah Beijing memerintahkan peningkatan pasokan secara besar-besaran untuk mendukung pembukaan kembali perekonomian pasca-pandemi.

Namun permintaan tetap lemah dan ekspektasi pemulihan pasca-pandemi yang kuat gagal terwujud. Industri padat energi seperti keramik,  kaca, dan baja menderita kerugian yang signifikan karena ketergantungan mereka pada sektor properti yang sedang lesu.

Industri baja terkena dampak signifikan perlambatan ekonomi. Keuntungan produsen logam besi turun 91% selama tujuh bulan pertama 2023, menurut data dari Biro Statistik Nasional pada Minggu. 

Sementara itu, produsen logam dasar mengalami penurunan laba sebesar 37% dan penambang batu bara sebesar 26%, melampaui penurunan profitabilitas industri China secara keseluruhan sebesar 16%.

Namun kerugian yang dialami sektor pertambangan adalah keuntungan bagi industri ketenagalistrikan, karena pembangkit listrik memanfaatkan turunnya harga batu bara untuk kembali memperoleh keuntungan. Sektor ini mengalami lonjakan laba sebesar 51% sepanjang 2023 hingga bulan Juli, menurut biro statistik.  

Nasib yang lebih baik juga dinikmati perusahaan-perusahaan logam yang terkait dengan transisi energi. Goldman Sachs Group Inc mencatat peningkatan signifikan dalam konsumsi tembaga ramah lingkungan di China. 

Permintaan kendaraan listrik dan energi terbarukan meningkat sebesar 74% sepanjang tahun hingga bulan Juli, menurut catatan dari bank tersebut. Produsen tembaga Jiangxi Copper Co juga mengatakan harga kemungkinan akan naik dalam rilis pendapatannya.(WHY)

SHARE