Perluas Kawasan Ekspor, Kemenperin Dukung Tingkat Produksi Industri Makanan Hingga 60 Persen
Kemenperin terus mendukung industri makanan untuk menambah dan memperluas kawasan ekspor di Indonesia.
IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Direktur Jenderal Industri Agro mendukung industri makanan untuk menambah dan memperluas kawasan ekspor di Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan ekspor industri makanan terus meningkat. Pihaknya terus mendukung dan menambah jumlah ekspor industri makanan hingga 60%.
“PT.Mondelez yang merupakan salah satu perusahan industri mamin sudah melakukan investasi dan dalam investasinya itu sudah dikomitmenkan bahwa produk yang akan dihasilkan sebanyak 60 persennya akan diekspor ke luar negeri dan 40 persennya produksi Impor di Indonesia,” kata kata Putu Juli saat ditemui MNC news Portal Indonesia di sela-sela kunjungannya di PT. Mondelez Cikarang, Jumat (30/7/2021).
Pihak pemerintah menurut Putu telah mendukung percepatan dan perkembangan ekspor ini dengan beberapa regulasi dan kebijakan barunya melalui SE no 3 tahun 2021.
“Kami (Pemerintah) terus mendorong mudah-mudahan investasi nya semakin bertambah Karena kita melihat di industri makanan ini Itu daya saingnya cukup bagus. Lho semestinya kita impor es krim dari Australia, tapi Indonesia mampu mengekspor ke Australia dengan kontainer yang banyak ini kan gagah,” ujarnya.
Menurutnya hal tersebut adalah sebuah potensi yang harus digali dan dibangun dan Indonesia memiliki kekuatan yang harus dipertahankan khususnya dalam industri makanan dan minuman.
“Saat ini terus proses pihak perusahaan akan membangun satu line produksi lagi sehingga Di bulan November sudah mulai beroperasi dan komersial secara maksimal," tutupnya.
Sehubungan dengan itu, Head of Corporate Communication PT mondelez Krisma Fitria mengatakan pihak industrinya telah mengekspor ke 38 Negara.
“Permintaan Ekspor makanan khususnya terus meningkat, alhamdulillah Indonesia dipercaya menjadi pusat produksi untuk biscuit sehingga kapasitas pabrik harus ditambah. Sehingga kami menambah investasi sebanyak 230 Miliar yang digunakan untuk lini untuk 43 Ribu ton per tahun,” papar Krisma Fitria.
Dirinya memaparkan pihak industri saat ini tengah bersiap untuk melakukan berbagai kegiatan produksi di bulan November dengan membangun lini produksi di pabrik dan menderek pegawai untuk bekerja di pabrik yang tentunya sustainable.
“Total nanti akan ada 6 lini nantinya, dengan presentasi 60% porsinya untuk ekspor dan 40% untuk domestik. Dan semoga ini terus meningkat dan terus menambah nilai ekspor di Indonesia,” tandasnya. (NDA)