ECONOMICS

Perluas Pasar dan Kurangi Emisi, PIS Tambah Kapal Kelolaan

Atikah Umiyani/MPI 27/09/2023 04:00 WIB

Direktur Utama PIS Yoki Firnandi mengatakan penambahan kapal kelolaan itu merupakan upaya pihaknya untuk mengembangkan pasar.

Perluas Pasar dan Kurangi Emisi, PIS Tambah Kapal Kelolaan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Pertamina International Shipping atau PIS, Subholding Integrated Marine Logistics, yang merupakan subholding company dari PT Pertamina (Persero) menargetkan penambahan 10 kapal baru sampai akhir 2023.

Direktur Utama PIS Yoki Firnandi mengatakan penambahan kapal kelolaan itu merupakan upaya pihaknya untuk mengembangkan pasar.

"Jadi begini, mungkin kalau PIS sendiri berusaha untuk menambah kapal untuk menjadi bagian pengembangan pasar. Investasi yang kami lakukan ini ada yang link dengan kontrak tertentu (seperti) kontrak jangka panjang, ada yang memang beli untuk kebutuhan bisnis ke depan yang belum ada komitmen kontrak, tapi kita sudah tau potensi marketnya seperti apa," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Yoki menyebutkan, sepanjang Januari-Agustus 2023 perseroan telah menambah sebanyak lima unit kapal baru. 

"Sekarang sudah 5, sampai agustus, dan akan ada beberapa lagi sampai akhir tahun. Mudah-mudahan kita coba kejar sebanyak-banyaknya, up to 10 mungkin, ada nambah 5 lagi. Sekarang posisi kita 98 mungkin di akhir tahun bisa 103," imbuh dia.

Yoki menuturkan, penambahan sebagian  kapal ini juga upaya perusahaan untuk mencapai net zero emission (NZE). Dia mengungkapkan kapal-kapal yang menjadi upaya untuk mencapai NZE itu menggunakan bahan bakar minyak dan LNG. 

"Sebagian iya, untuk kapal-kapal yang muda iya. Jadi kita beli kapal yang dual fuel, umumnya sekarang kalau bicara dual fuel itu mayoritas masih LNG. Fuel oil plus LNG mayoritas. kalau yang lain-lain paling ada sedikit metanol, sisanya belum ada dual fuel technology yang dipakai sekarang," paparnya. 

Lebih lanjut, Yoki mengungkapkan pihaknya kemungkinan baru akan bisa menurunkan emisi secara signifikan pada 2040 melalui aspek operasional eksisting. Ia pun mengakui bahwa sebelum 2040 maka penurunan emisi yang dilakukan pihaknya belum terlalu tinggi.

"Adapun dua faktor yang mempengaruhi penurunan emisi Pertamina International Shipping yaitu teknologi kapal dan penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan atau zero carbon," imbuhnya.

Ia memastikan, khusus untuk teknologi kapal, baru bisa direalisasikan pada 2040 ketika kapal-kapal kelolaan PIS seluruhnya merupakan kapal baru. Sedangkan untuk faktor kedua, bergantung pada supply atau ketersediaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

"Baru bisa terjadi 2040 atau 17 tahun lagi, di situ emisi mulai kita turunkan," tukas Yoki. (NIA)

SHARE